SAMARINDA–Banjir yang terjadi Selasa (17/1) malam menjadi momok baru, karena terjadi di kawasan Jembatan Mahakam, serta sekitar perumahan Karpotek di wilayah Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.
Pemerintah kelurahan dan kecamatan dibantu tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda melakukan penelusuran hingga menangani sementara masalah yang ada.
Fungsional Teknik Pengairan DPUPR Samarinda Akhmad Supriyadi menuturkan, pihaknya sudah menemukan salah satu sumber masalah yang menjadi biang banjir di perumahan Karpotek. Adanya saluran pembuang drainase di seberang SMP 10 menuju Sungai Mahakam nyaris buntu akibat gulma, sedimentasi, hingga sampah. “Makanya Kamis (19/1) lalu sudah kami bersihkan sementara,” ucapnya, Senin (23/1).
Namun, normalisasi tersebut belum cukup menuntaskan banjir, karena crossing drainase dari SMP 10 menuju saluran buang, yang melintasi Jalan Untung Suropati, kondisinya belum bisa dipastikan. Sebab, ukuran yang kecil, hingga tingginya sedimentasi membuat pengecekan yang dilakukan belum memadai. “Ya untuk penanganan itu perlu duduk bersama, karena jalan tersebut milik pemerintah pusat. Ukurannya sudah tidak ideal untuk menampung limpasan air yang tinggi,” jelasnya.
Untuk jangka menengah, pihaknya telah meminta pemerintah kecamatan-kelurahan bisa berkomunikasi dengan pemilik dua bangunan yang ada di sisi kiri dan kanan drainase. Mengingat keberadaan tiang bangunan di badan saluran membuat sampah tersangkut, hingga pihaknya kesulitan untuk melakukan pembersihan rutin. “Kami harap bisa dibantu untuk membersihkan area dari bangunan,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Lurah Karang Asam Ulu Norbaiti Zarta menerangkan, dirinya pada Kamis (19/1) sudah berkomunikasi dengan perusahaan yang areanya “ditempel” bangunan semipermanen tersebut. Satu bangunan merupakan kantin, sedangkan bangunan di sisi lain diperkirakan kandang ayam. “Kami sudah berkomunikasi dengan pemilik lahan. Mereka siap membersihkan bangunan itu. Kami masih berkomunikasi persuasif. Tetapi jika berlarut, tentu kami minta bantuan pengawas bangunan (tim pengawasan dan pengendalian/Wasdal Tata Ruang DPUPR Samarinda),” sambungnya.
Dia berharap pemerintah bisa serius menangani banjir di wilayahnya, terutama di perum Karpotek dan sekitarnya. Mengingat hujan pada Selasa (17/1), ada 11 RT dilaporkan terendam hingga masuk ke rumah warga. Tidak terkecuali warga di Gang Mujahidin hingga sebagian Jalan Adam Malik. “Kami berharap ada perbaikan drainase,” ucapnya.
Dia menambahkan, telah bertahun-tahun kompak dengan Kelurahan Karang Asam Ilir memasukkan penanganan banjir terutama di Jalan Slamet Riyadi dalam usulan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Namun, hingga kini belum ada realisasi. “Drainase yang ada kurang memadai. Termasuk untuk aliran pembuangan dari perumahan Karpotek, hanya ada dua. Ukurannya tidak ideal dan butuh normalisasi serius. Termasuk saluran dekat gudang Bulog, sudah tidak ideal. Itu merupakan pembuangan untuk wilayah Jalan Adam Malik dan Slamet Riyadi, serta sebagian dari Gang Mujahidin,” tutupnya. (dra/k16)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46