Sejumlah pemain film Aku Apanya Kamu (Bangsatnya Cinta Pertama) seperti Adinda Thomas, Rania Putrisari, Elang El Gibran Rosadi, dan Annette Edoarda terbang ke Belanda dan akan menjalani syuting di sana, dalam waktu dekat selama satu bulan ke depan.
Yang mencuri perhatian adalah jari tengah yang kemudian disilangkan ke ibu jari. Sedangkan jari telunjuk dan jari-jari lainnya ditekuk, supaya jari tengah dan ibu jari dalam posisi tersilang dapat terlihat jelas dan menonjol.
Rania Putrisari mengatakan, meski jari tengah sendiri memiliki konotasi negatif, tapi ketika disilangkan dengan ibu jari ia disebutnya memiliki arti berbeda. Simbol tersebut disebutnya merupakan asli buah kreativitas anak bangsa, untuk memberikan semacam penggambaran atau ungkapan perasaan tentang pengalaman asmara yang berujung sakit sakit hati dan memberikan pengalaman berharga.
“Itu statement sih, kan nggak benar-benar nunjukin jari tengahnya. Aku yakin orang akan menerimanya. Kalau Korea punya finger heart (menyilangkan jari telunjuk dengan ibu jari), kita Indonesia juga punya pakai jari tengah sekarang,” jelas Rania saat berbincang dengan JawaPos.com.
Simbol tersebut selaras dengan film Aku Apanya Kamu (Bangsatnya Cinta Pertama), yang mengangkat pengalaman cinta pertama menyisakan rasa pahit bahkan mungkin perasaan trauma. Menurut sutradara filmnya, yang dimaksud dengan cinta pertama tidak berarti harus pacar pertama. Cinta pertama adalah kisah asmara yang memberikan kesan dan pelajaran mendalam bagi orang yang mengalaminya.
Proses produksi film Aku Apanya Kamu diawali dari sebuah riset yang dilakukan terhadap 100 orang untuk mengetahui pengalaman mereka tentang pengalaman cinta pertama.
“Hasil riset menunjukkan mayoritas cinta pertama mereka gagal tidak sampai ke jenjang pernikahan. Benang merahnya dari riset ini, yang paling seru saat proses ngejarnya. Begitu sudah dapat bermacam-macam,” tutur Eugene Panji selaku sutradara.
Film Aku Apanya Kamu (Bangsatnya Cinta Pertama) bercerita tentang sebuah persahabatan antara Fraya seorang pembuat kue, Tya seorang pekerja kreatif, dan Dara yang pandai dan sedang berjuang mendapatkan disertasi doktoralnya di Leiden, Belanda.
Fraya merupakan sosok perempuan yang belum pernah merasakan cinta pertama, sementara sahabatnya Tya sebaliknya. Baginya, setiap jatuh cinta adalah cinta pertama.
Di momen Tya putus dengan laki-laki terakhir yang hinggap di hati, Dara mengundang mereka untuk liburan ke Belanda. Dara tinggal di sebuah flat kecil, bertetanggaan dengan Elmar, pria yang juga berasal dari Indonesia. Tya yang mudah jatuh cinta langsung jatuh hati akan sosok Elmar yang atraktif. Dia berusaha memikat Elmar agar jatuh cinta kepada dirinya.
Tapi ternyata Elmar justru jatuh cinta kepada Fraya. Hal itu membuat hubungan antara Tya dan Fraya sempat berjarak. Akan tetapi Dara menjadi penengah berusaha mendamaikan kedua sahabatnya itu. (jpc)