SAMARINDA–Tahapan penilaian lapangan terhadap 20 RT terbaik dari 10 kecamatan yang tersebar se-Samarinda dalam rangkaian Pro Bebaya Awards terus dilakukan.
Sepanjang Rabu–Kamis (11–12/1), sebanyak 16 RT dari delapan kecamatan sudah ditinjau tim penilaian untuk membandingkan hasil presentasi yang sebelumnya sudah dilakukan pada Rabu–Kamis (4–5/1) lalu dengan pelaksanaan lapangan, tersisa empat RT di Kecamatan Samarinda Ulu dan Samarinda Utara yang dijadwalkan Senin (16/1) mendatang.
Kabag Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Samarinda Arif Surochman menerangkan, dari pelaksanaan penilaian lapangan dua hari, pihaknya mengaku puas. Apa yang sebelumnya disampaikan dalam presentasi di balai kota, tidak jauh berbeda dengan kondisi di lapangan. “Hampir semuanya sesuai,” ucapnya, Kamis (12/1).
Dia menjelaskan apa yang dikerjakan masyarakat melalui koordinasi ketua RT masing-masing, sudah sejalan dengan niat kepala daerah, yakni melibatkan partisipasi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan akan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan. Meski tak menjelaskan secara eksplisit, beberapa kegiatan yang cukup berkesan, antara lain bagaimana warga bisa aktif menggelar kegiatan rembuk warga, menyampaikan semua keinginan.
“Yah ketika daerah tersebut mayoritas warga tidak mampu, lebih banyak diberikan bantuan sosial dan pelatihan. Atau yang sifatnya non-infrastruktur,” jelasnya.
Sementara itu, ada pula wilayah yang notabene berada di permukiman padat, berinisiatif membangun tampungan air untuk keperluan darurat seperti kebakaran. Ketika dana Pro Bebaya tidak cukup, ada warga yang memiliki kelebihan keuangan menyiapkan perangkat pemadaman seperti pompa dan selang.
“Hal seperti itu menjadi niat awal Pro Bebaya digagas wali kota,” ungkapnya.
Tahap selanjutnya adalah penilaian akhir, untuk memilih masing-masing lima RT sebagai nominasi dari masing-masing 10 RT bidang infrastruktur dan bidang non-infrastruktur sebagai nominasi dalam perayaan HUT Kota Samarinda, 21 Januari mendatang. “Akan dipilih masing-masing 1 RT sebagai RT terbaik tiap bidang untuk menerima trofi penghargaan serta tambahan dana Pro Bebaya untuk dikelola 2023 ini,” tutupnya.
Ditemui terpisah, Ketua RT 20 Kelurahan Karang Mumus Syahrul menjelaskan, pihaknya terpilih untuk mengikuti nilaian bidang non-infrastruktur. Salah satu program unggulan dari 32 program yang dilaksanakan yakni pelatihan membuat kue bagi beberapa warga. “Hasilnya cukup baik dan warga bisa mengembangkan usahanya. Bahwa dalam pelaksanaan Pro Bebaya, seluruh warga ikut berpartisipasi. Dengan begitu mereka ikut menyumbang, ketika ada kekurangan. Salah satunya pemasangan lampu hias yang dibantu sumbangan warga,” sambungnya.
Terpisah, Herlina selaku warga RT 20 menyebut, membuka usaha Momski Bakery sejak 2021, hanya dengan kemampuan menjual donat. Setelah mengikuti pelatihan lewat dana Pro Bebaya 2022 lalu, kini beberapa jenis kue sudah bisa dibuat. “Kami banyak terbantu. Semoga ke depan juga bisa mendapat bantuan modal usaha. Saat ini toko kami hanya di rumah, Jalan Muso Salim, Gang 7, Kelurahan Karang Mumus, dibantu pemasaran lewat sosial media,” tutupnya. (dra/k8)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra