SAMARINDA–Percepatan pembangunan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), melalui angkutan udara perintis sangat dibutuhkan. Hal tersebut tentu memerlukan peran pemerintah untuk meringankan beban masyarakat. Saat ini, dibukanya pelayanan penerbangan perintis bersubsidi oleh pemerintah sangat meringankan warga yang jauh dari kota, khususnya warga di wilayah 3T. Permintaan rute 3T di Kaltim cukup tinggi.
Salah satu yang menjadi agenda Nawacita Presiden Joko Widodo adalah pembangunan Indonesia dilakukan dari pinggiran dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan pembangunan sumber daya manusia di seluruh wilayah NKRI. Termasuk daerah tertinggal, baik yang ada di kepulauan terluar dan daratan.
Daerah tertinggal, kawasan perbatasan negara, dan pulau-pulau kecil terluar pada dasarnya memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Namun, masih banyak penduduknya yang belum menikmati manfaat pembangunan akibat keterisolasian dan terbatasnya akses layanan publik dan peluang ekonomi. Sehingga diperlukan penambahan penerbangan ke daerah-daerah 3T.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan kembali menyetujui pemberian subsidi penerbangan untuk sejumlah destinasi yang dianggap termasuk dalam kategori 3T di Kaltim. Subsidi tersebut mulai diberikan sejak 4 Januari 2023 lalu. Meskipun tahun ini ada pengurangan angka subsidi yang diberikan pemerintah pusat, sehingga memberikan dampak pada frekuensi penerbangan ke beberapa destinasi.
“Misalnya Samarinda menuju Long Apung (Mahulu), yang pada 2021 itu empat kali setiap pekan, kini terpaksa hanya jadi 2 kali per pekannya,” ujar dia, Kamis (12/1).
Dia menjelaskan, rute ke Maratua juga terpangkas. Tidak sama seperti tahun lalu. Padahal, permintaan untuk layanan penerbangan ke daerah-daerah 3T di Kaltim termasuk tinggi. Layanan yang diberikan selama 2021 dianggap telah memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi ke daerah-daerah terpencil di Kaltim. Sehingga bisa dibilang sudah sangat membantu kebutuhan masyarakat akan layanan penerbangan.
Tingginya permintaan masyarakat untuk layanan transportasi udara ke daerah 3T menyebabkan jadwal yang ada terbilang kurang. Apalagi jumlah penumpang yang dapat diangkut dalam sekali penerbangan hanya berkisar pada 10–13 orang.
Rute yang tersedia untuk penerbangan perintis ke daerah 3T pada 2023 ini sebenarnya masih sama seperti tahun lalu. Yaitu, Samarinda–Long Apung (PP), Samarinda–Datah Dawai (PP), Samarinda–Muara Wahau (PP), Samarinda–Maratua (PP), Kalimarau–Maratua (PP), Datah Dawai–Melak (PP).
“Hadirnya subsidi ini tentunya akan mempermudah penerbangan ke daerah-daerah 3T di Kaltim,” pungkasnya. (dwi/k8)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda