Oleh:
Rizky Rizkyawandy
Koordinator Tim Digital Kaltim Post
PERAN digital kian masif. Ya, itulah kira-kira gambaran yang terjadi di Indonesia, Kaltim khususnya. Menilik beberapa tahun ke belakang, berawal dari kegemaran membuat video secara autodidak. Kini, berubah menjadi pekerjaan tetap yang ditunjuk oleh redaksi kepada kami untuk mengelola semua jenis konten yang berbau digital di platform media sosial Kaltim Post.
Siapa sangka? Dari keisengan menggeluti video pemberitaan ditunjuk sebagai Koordinator Tim Digital Kaltim Post. Suratan takdir memang tak ada yang tahu. Tahun 2018, merupakan titik awal dari bentuk perjuangan. Sebab, tahun itulah dibentuknya Divisi Digital Kaltim Post dengan beranggotakan enam orang, tiga di Balikpapan dan tiga di Samarinda.
Susah, sudah pasti! Semua yang dilewati perlu proses. Mulai peremajaan konten, tampilan yang menarik, berita viral, bahkan harus menggeluti semua peristiwa yang terjadi di dunia maya.
Tahun silih berganti, pandemi melanda tahun 2020 lalu, semua pergerakan terbatas. Semua lini di dunia ikut merasakan beratnya berjuang pada era pandemi. Ada yang kehilangan orang tersayang. Pemutusan hubungan kerja di mana-mana. Bahkan ada yang harus rela bekerja mengantar nyawa.
Maka, hampir semua perusahaan di dunia memutar otak agar produksi tetap berjalan walau pandemi. Ada yang memberikan keputusan bekerja dari rumah. Ada pula yang memperketat protokol kesehatan dan masih banyak treatment lainnya.
Begitu pula dengan Kaltim Post, pada era sekarang, semua kegiatan mengandalkan platform online agar bisa berinteraksi satu sama lain. Beruntung bagi kami di Tim Digital, tantangan baru agar selalu update pemberitaan di dunia digital.
Memanfaatkan semua fitur yang ada pada platform sosial media sudah menjadi kewajiban kami harus mengetahui seluk-beluknya. Seperti fitur kolaborasi, video vertikal, horizontal bahkan live streaming.
Pada masa lalu, live streaming umumnya hanya bisa dilakukan beberapa stasiun televisi yang sudah tingkat nasional, bahkan internasional. Dengan menggunakan beberapa peralatan canggih.
Kini, semua bisa dilakukan hanya dalam satu genggaman melalui gawai pribadi. Nah, itulah Tim Digital mulai menggeluti secara mendalam untuk up to date dengan pemberitaan di media sosial Kaltim Post.
Dari awalnya enggak bisa, jadi bisa. Maka itu tim digital enggak berhenti untuk belajar. Karena kami berkeinginan untuk memberikan yang terbaik bagi pembaca setia Kaltim Post.
Mulai dari trial dan error saat pertama kali live menggunakan smartphone di acara resmi kantor. Hingga akhirnya, bisa melakukan streaming di multiplatform dalam satu pengambilan shoot.
Harus siap layaknya berjuang di medan perang. Setiap kejadian harus sigap dan kritis. Tak luput setiap event penting yang diadakan pasti berujung streaming. Untungnya, dengan berjalannya waktu, kami mulai dibekali dengan peralatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan live streaming.
Awalnya, sama sekali enggak tahu alat apa saja yang digunakan. Lama-kelamaan sembari belajar Tim Digital di Balikpapan dan Samarinda sudah berkembang. Sekarang, streaming bukan masalah, jika ada masalah pun harus mencari solusi dengan cepat saat live streaming. Yang mana pada kekuatan streaming itu di dominasi oleh jaringan (internet).
Mungkin sebagian orang menganggap itu hal mudah. Tapi, jika dilakukan dengan serius, oh ternyata begini, begini caranya. Kembali lagi, jangan pernah ragu untuk belajar!
Terlepas dari semuanya, Digital Kaltim Post memiliki program masa depan, sesuai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu. Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Tebersit di hati ini saat itu, pasti orang luar Kalimantan cukup banyak yang pindah ke sini. Sangat menyayangkan bila sumber daya manusia (SDM) Kaltim khususnya tidak bisa bersaing dengan orang luar pulau. Maka, tercetuslah sebuah program magang bernama Digital Academy Kaltim Post.
Di mana program itu merupakan pengembangan SDM sedari mereka dini. Seperti SMK dan SMA. Gunanya, agar mereka belajar hal yang berbau digital di tengah perkembangan era digitalisasi. Bukan berarti menolak anak magang dari kampus atau perkuliahan, kami semua akan dengan senang hati menerima.
Digital Academy Kaltim Post sangat terbuka kepada mereka yang ingin dan mau belajar lebih lanjut terkait perkembangan di era digital. Mulai konten produksi, broadcaster, jurnalis, desain grafis, videografi, event organizer, media social specialist, fotografi, menulis hingga live streaming.
Awal memulai program itu pun enggak mudah. Pasti ada lagi trial dan error-nya. Kami tetap memutuskan untuk menjalankan program itu tahun 2019 dengan jumlah peserta didik hanya dua orang.
Dan dari dua orang itu berlanjut hingga sekarang. Emang benar, apa kata orang. Kalau kita ikhlas memberikan ilmu, makin disayang orang he-he. Sekarang, Digital Academy Kaltim Post telah memiliki lebih 40 alumnus yang alhamdulillah beberapa di antara mereka bisa mengadopsi pembelajaran di Kaltim Post ke dunia nyata.
Seperti menjadi fotografer wedding, videographer, dan lainnya. Bahkan bisa menambah penghasilan untuk mereka secara pribadi. Digital Kaltim Post saat ini juga, telah menandatangani beberapa kerja sama dengan sekolah dan universitas di Kaltim. Sedikit tambahan, untuk mengetahui Digital Academy Kaltim Post bisa kunjungi laman digitalkaltimpost.com.
Insyaallah program magang itu akan terus berlanjut. Kenapa? Sebagai bentuk kepedulian kami di Kaltim Post menuju pemindahan IKN tahun 2024. Agar SDM Kaltim khususnya bisa bersaing dengan SDM di luar pulau. (rom/k15)