Oleh:
Nur Rahman Saeroni
Manajer Pemasaran Kaltim Post
SUDAH lebih satu dekade Kaltim Post mengeluarkan produk koran digital. Kami menyebutnya e-paper. Dulu sempat digratiskan beberapa tahun, dengan jadwal rilis harian yang agak siang.
Asumsinya, jangan sampai mengganggu jualan koran cetak, terutama eceran. Lagi pula, e-paper ‘kan masih gratis. Lalu 2015, kami terapkan sistem berlangganan untuk e-paper. Platform-nya masih sama, via website epaper.kaltimpost.co.id. Tapi, jualannya masih ditahan-tahan.
Ditahannya lewat harga yang tidak boleh lebih murah dari langganan koran cetak yang ada biaya cetaknya. E-paper tahun itu masih dibanderol Rp 140 ribu sebulan. Asumsinya sama, jangan sampai mengganggu jualan koran cetak.
Tahun ini, kami resmi merilis harga berlangganan e-paper kami di Rp 75.000 per bulan. Turun hampir separuh harga dari sebelumnya. Bukan obral, tapi itu berpatok dari harga langganan media cetak lain yang mendigitalkan edisinya.
Harga yang lebih bersaing itu juga bagian dari keseriusan memasarkan konten berita kami dengan platform edisi digital. Seriusnya juga kami buktikan dengan hadirnya edisi digital Kaltim Post lewat dua aplikasi “etalase baca”, yakni MyEdisi dan JP Digital Edition. Walaupun sudah lebih dulu hadir via website, dua reader apps tadi semakin menambah pilihan cara orang membaca koran.
Keuntungan dari semua platform koran digital kami juga sebagian besar sama. Bisa diakses di mana saja. Bisa buka arsip edisi terdahulu, bisa baca secara offline. Bahkan di salah satu platform, pelanggan bisa pilih langganan harian dengan harga eceran, atau langganan panjang dengan harga progresif yang lebih murah.
Kami tidak menampik, dampak teknologi terhadap pilihan orang dalam mengakses informasi. Tapi nyatanya, dari sisi readership maupun revenue, edisi cetak tetap yang terbesar. Kendati dijual dengan harga lebih mahal dibanding e-paper tadi. Itu artinya, penikmat koran kami memang sudah tersegmen.
Jadi, untuk menyongsong dekade berikutnya, produk koran yang manakah yang bakal diprioritaskan Kaltim Post untuk dijual? Jawabannya adalah keduanya.
Layaknya perusahaan, kami terus mengupayakan naiknya pendapatan dari produk utama kami, yaitu koran cetak. Di sisi lain, ekspansi di pasar digital akan kami garap tanpa sungkan. Dengan meminggirkan asumsi bakal mengganggu edisi cetak yang saya sebut tadi.
Karena seperti saya sampaikan, penikmat koran memang sudah tersegmen. Jadi, semua segmen akan kami akomodasi dengan upaya terbaik kami dalam melayani. (rom/k15)