Oleh Muhammad Rizki
Wartawan Kaltim Post
MENIKMATI Samarinda dari jagat maya belakangan ini cukup mengasyikkan. Bikin lupa jika kota ini masih berkecamuk dengan tambang-tambang liar. Atau banjir yang sudah kronis kala musim hujan. Dan debu yang berseliweran kala panas terik.
Bagi saya yang sudah tak ber-KTP Samarinda lagi sejak 2018, beberapa hal di bawah ini tentu bikin semringah. Mengkhayal maketnya, atau melihat informasi proyek yang akan dibangun dari layar gadget, seperti apa nantinya wajah Samarinda cukup bikin penasaran.
Seperti hotel-hotel baru yang bermunculan. Diikuti lowongan kerja yang bertebaran. Hotel baru itu, ada di pusat kota, ada juga yang pinggir kota. Menghadap ke Sungai Mahakam. Ada juga dengan panorama kawasan bisnis dan pemerintahan.
Hotel itu ada yang masih dalam sketsa, tapi ada juga yang dalam waktu dekat segera dibuka. Tak cuma hotel, rancangan proyek terowongan di Jalan Sultan Alimuddin-Jalan Kakap juga bikin senyam-senyum.
Proyek ini ternyata mulai dilelang. Ditarget selesai pada 2024. Ini adalah solusi pemkot untuk mengatasi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata. Setelah jalan layang Air Hitam yang pertama di Kaltim, kota ini bakal punya terowongan. Bahasa kerennya, tunnel.
Jadi begini kira-kira, pemkot akan membangun terowongan yang panjangnya 690 meter dan berdiameter 15 meter. Menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin menuju Jalan Kakap. Pengendara akan lewat terowongan itu. Bukan main.
Yang ini juga tak kalah prestisius. Kontraktor BUMN akan bikin kompleks perkantoran di Samarinda Seberang. Dari arah Samarinda Kota, lokasinya persis di sebelah kanan Jembatan Mahakam IV.
Mereka yang akan berkantor di situ cukup dekat dengan Jembatan Mahakam atau Jembatan Mahakam IV. Katanya, tingginya 10–11 lantai. Dari gambar yang beredar, gedung itu bikin silau. Walaupun desain gedung itu sebenarnya lumrah di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Dan bagi saya yang menikmati perkembangan pembangunan tanah kelahiran dari media sosial, mungkin ini yang paling ditunggu-ditunggu. Termasuk Anda, pembaca Kaltim Post.
Sebenarnya bukan hal baru, termasuk saya yang dulunya bolak-balik meliput ketika masih bertugas di Samarinda. Tapi ini tetap dinanti. Bagaimana pemkot mendandani kawasan Tepian Mahakam agar instagramable. Jadi, sebenar-benarnya ikon kota yang membanggakan dan tak membosankan. Bagi warganya dan pelancong.
Kabarnya, pemkot menyiapkan anggaran Rp 40 miliar. Dari Jembatan Mahakam sampai ke kawasan Pelabuhan Samarinda akan dipercantik. Jika dikira-kira, panjangnya sekitar 6 kilometer. Maketnya sudah beredar. Ada anjungan, ada taman. Banyak pohon. Cantik. Keren. Itu jika jadi. Dan sesuai.
Saya penasaran, dengan anggaran sebesar itu, apakah bangunan berbentuk buah-buahan akan lebih banyak dari yang ada saat ini. Atau bakal jadi gedung yang lebih ikonik, kreatif, sarat konsep, taman kekinian, ketimbang berbentuk buah-buahan itu.
Saya percaya, Tepian Mahakam bisa lebih cantik dari saat ini. Tetapi, jika proyek-proyek tadi tak jadi dibangun, atau dibangun tapi ya tidak sesuai dengan konsep semula, tak perlu kaget. Rasanya, diksi ikam hanyarkah di Samarinda, masih jadi azimat untuk yang berekspektasi tinggi tentang kota ini. (*/kri/k8)