Romdani
Pemimpin Redaksi
AWAL tahun kami kedatangan tamu penting. Pejabat sekelas menteri. Tapi bukan tamu jauh. Karena kantornya juga enggak jauh-jauh amat. Selevel menteri, berkantor di Balikpapan. Lebih tepatnya di kawasan Batakan, Balikpapan Timur.
Bagi kami, beliau tamu penting. Tamu yang bisa menambah semangat kami mengarungi tahun 2023 dengan segala dramanya. Dengan segala peristiwa yang kami sendiri belum tahu apa yang akan terjadi. Ya, kemarin (2/1), kami kedatangan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono.
Kedatangan kepala Otorita IKN ke Gedung Biru Kaltim Post, Balikpapan juga terasa sangat spesial. Dia mengatakan, kunjungan kemarin adalah yang perdana ke media. Terutama di Kaltim. “Kaltim Post jadi media pertama di Kaltim yang saya kunjungi,” tegasnya.
Kunjungan itu merupakan kunjungan balasan. Setelah pekan lalu, Bambang menerima rombongan direksi Jawapos Jaringan Media Nusantara (JJMN) dan Jawa Pos Multimedia (JPM), di kantornya Lantai 17, Menara Mandiri Tower II, Jakarta Pusat. Pimpinan Kaltim Post Group juga hadir dalam pertemuan itu. Yang kala itu diwakilkan Direktur Balikpapan TV Wiji Winarko.
Kunjungan kepala Otorita IKN ke Gedung Biru Kaltim Post, Balikpapan, kemarin, tidak sendiri. Dia turut membawa Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna Asnawati Safitri, dan Direktur Ketenteraman dan Ketertiban Umum Brigjen Edgar Diponegoro.
Kedatangan para petinggi IKN itu disambut Direktur Utama Kaltim Post Ivan Firdaus, Wakil Direktur Utama Kaltim Post Erwin D Nugroho, Wakil Direktur Kaltim Post Supriyono, dan para pimpinan media dari Kaltim Post Group. Kami diskusi panjang di Ruang Rapat Redaksi.
Banyak hal yang didiskusikan oleh Bambang dan jajaran. Namun ada hal yang menarik. Yakni pendirian badan usaha milik otorita (BUMO). Dia menyebut, sudah melirik salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang nantinya menjadi BUMO. “BUMN ini secara pelaporan keuangannya baik. Tidak ada utang,” katanya.
Bambang mengaku, sudah meminta izin Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai kuasa pemilik saham. Di mana pemilik sahamnya adalah Menteri Keuangan. Selanjutnya BUMN itu diambil alih secara operasional ke Otorita IKN. “Ini BUMN palugada (apa lu mau gue ada). Jadi semua bentuk bisnis, mereka bisa,” ucapnya.
BUMO itu ke depan di antaranya akan mengoperasikan public transport di IKN. Selain itu, pengelolaan air dan unit bisnis lainnya akan dikelola BUMO.
Lalu saya bertanya. Uang yang dihasilkan dari unit usaha BUMO, siapa yang menikmati? Apakah akan seperti BUMN? Mereka punya kewajiban menyetorkan sebagian keuntungan ke negara yang masuk APBN. Atau seperti perusahaan daerah, yang keuntungannya akan masuk APBD. “Good point,” sebut Bambang, menjawab pertanyaan saya.
Dia mengaku, poin itu yang lagi dalam kajian. Termasuk akan diusulkan dalam revisi Undang-Undang IKN. Otorita IKN ingin mereka bisa mengelola anggaran dari pendapatan BUMO. Selanjutnya untuk kepentingan menjalankan roda pemerintahan. “Jadi, saya juga tidak serta-merta minta anggaran besar ke APBN,” celetuknya. Investasi yang masuk, bisa jadi nantinya dikelola oleh BUMO.
Bambang menekankan, keberadaan IKN harus jadi milik bersama, sehingga dia sangat terbuka terhadap investasi yang masuk, sekecil apapun. Dengan begitu, IKN bisa dimiliki oleh siapa pun. IKN harus dijaga. Harus ada rasa memiliki. “Setidaknya, ketika kita jalan ke sana, itu tidak membuang sampah sembarangan. Itu contoh kecil. Bagaimana pentingnya menumbuhkan rasa memiliki,” pesan dia. (rom/k16)
[email protected]