Okupansi hotel berbintang di Kaltim sepanjang 2022 berhasil mencatat angka rata-rata 65 persen. Angka ini diyakini bisa naik hingga 70 persen tahun depan seiring berlanjutnya pembangunan ibu kota negara (IKN) baru serta mulai masuknya tahun politik.
SAMARINDA - Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Kaltim Budi Wahjono mengatakan, tahun depan seharusnya jauh lebih baik. Karena kondisi sudah lebih bagus. Hanya saja memang resesi ekonomi di depan mata. Kondisi ekonomi global yang tidak baik-baik saja ini bisa menjadi tantangan untuk menggenjot kinerja hotel.
“Kalau saat ini urusan Covid-19 bisa terkendali, tahun depan masalah ekonomi ini yang menjadi tantangan. Berdampak atau belum kan kita belum bisa lihat. Jika tidak berdampak ke Kaltim maka okupansi tahun depan kami optimistis masih meningkat. Jika berdampak, maka bisa menjadi penahan peningkatan okupansi,” tuturnya, Senin (12/12).
Selain itu, ada berbagai indikator yang membuat okupansi 2023 jauh lebih baik. Salah satunya, pembangunan ibu kota negara (IKN). Terus berlanjutnya pembangunan IKN akan mendongkrak okupansi di Samarinda maupun Balikpapan. Kedua kota yang menjadi penyangga IKN ini masih dan akan terus kebanjiran tamu.
Sejak tahun ini, jumlah penumpang pesawat terus meningkat. Tentunya tidak lepas dari mulainya proyek IKN. Untuk mengakomodasi penerbangan yang meningkat imbas langsungnya pasti ke penginapan atau akomodasinya. “Selain IKN, peningkatan tahun depan juga berasal dari kegiatan politik,” jelasnya.
Pada 2022 trennya memang hunian sudah jauh lebih baik seiring banyaknya kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di hotel-hotel. Tahun depan, menurut Budi pendapatan hotel dari MICE akibat tahun politik juga meningkat. Kegiatan-kegiatan di ballroom, meeting room, juga akan mendongkrak hunian kamar.
Sepanjang tahun ini, tren okupansi di Kaltim memang sedang meningkat cukup tinggi. Rata-rata okupansi sepanjang tahun sudah berada di atas 65 persen. “Kami optimistis tahun depan okupansi bisa meningkat 70 persen dibandingkan tahun ini. Karena memang MICE akan terus menjadi penopang utama kegiatan di hotel. Hal ini berdampak pada okupansi kita,” pungkasnya. (ndu/k15)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda