BALIKPAPAN–Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di RT 33, Kelurahan Baru Ulu, Rabu (7/12), mengakibatkan 10 kepala keluarga (KK) dan 20 jiwa kehilangan tempat tinggal sementara lantaran imbas si jago merah yang menghanguskan tiga rumah, dan rumah lainnya ikut terdampak.
Lokasi rumah warga yang berimpitan, serta kebanyakan terbuat dari bahan kayu, membuat api dengan cepat membesar.
Lurah Baru Ulu Muhammad Rizal mengucapkan terima kasih kepada relawan warga sekitar dari Kampung Siaga Bencana dan Kelurahan Tangguh Bencana yang turut serta membantu penanganan musibah tersebut. “Serta kesigapan BPBD Balikpapan yang diturunkan dalam mengantisipasi kebakaran, sehingga dampak yang lebih besar bisa terhindarkan,” ucapnya.
Pihak kelurahan, LPM dan tim lainnya masih melakukan pendataan lebih rinci terkait kelengkapan administrasi dari para korban. Saat ini sudah terdapat posko yang dipusatkan di rumah ketua RT 33. Bantuan yang sudah diterima dari Dinas Sosial berupa sempabo, pakaian, serta peralatan rumah tangga sesuai jumlah korban. Dan saat kebakaran, bantuan konsumsi diberikan salah satu anggota DPRD Balikpapan untuk para korban.
Penyebab kebakaran kata Rizal juga masih dalam tahap penyelidikan kepolisian. Lokasi tersebut berada di lahan Inhutani seluas 22 hektare, ada sebagian yang sudah dilelang, dan sebagiannya lagi ditempati warga masyarakat yang mendirikan bangunan selama puluhan tahun. Warga membangun di atas lahan tersebut hanya kepemilikan bangunan.
Kepala Pelaksana BPBD Balikpapan Silvia Rahmadina menyebut, sinergi yang bagus terbangun antara relawan masyarakat dan petugas dalam setiap kejadian kebencanaan yang terjadi. “Sinergi antisipasi bencana di Balikpapan turut mewujudkan ketahanan dan kesiapan warga Balikpapan dalam menghadapi bencana. Semakin banyak masyarakat memahami cara mengantisipasi bencana, semakin besar peluang untuk terhindar dari bencana dan kerugian yang lebih besar terjadi akibat bencana tersebut,” terangnya.
Dia kembali mengimbau masyarakat untuk selalu memerhatikan keadaan rumah tinggal sendiri dan lingkungan sekitar, dalam upaya mengantisipasi dan mengatasi bencana kebakaran.
“Dengan mematikan alat elektronik saat bepergian, jangan tinggalkan kompor dalam keadaan menyala, awasi pemakaian lilin, serta jauhkan dari benda yang mudah terbakar, jangan merokok di dalam rumah. Periksa kabel listrik rumah, dan jangan membakar sampah di sekitar rumah. Berikan keleluasaan ruang bagi petugas untuk melaksanakan tugas, agar pelaksanaan pemadaman api dapat lebih cepat teratasi,” pungkas Silvi. (pms/dra/k8)
SUPRIYONO LUPUS
@queenzalikalila0917