SAMARINDA - Kemelut Partai Hanura empat tahun lalu, berimbas pada persiapan menghadapi Pileg 2019. Hasilnya, dengan persiapan yang mepet, DPD Hanura Kaltim tak mampu menempatkan wakilnya di Gedung DPRD Kaltim, Karang Paci, Samarinda waktu itu.
Kini, dengan persiapan lebih mapan dan solid, Hanura Kaltim mulai menatap ke depan. Sang ketua adalah pengusaha muda, Surpani Sulaiman yang sejak 27 Januari 2018 memimpin DPD Hanura Kaltim.
Gejolak di partainya tidak ada lagi, sehingga proses bakal calon legislatif Kaltim, kabupaten/kota, dan DPR RI tentu lebih leluasa. Persiapan lebih panjang, partai lebih gampang mencari kader yang bisa ditarik menjadi caleg.
“Kini kami banyak merekrut tokoh masyarakat dan kalangan pengusaha menjadi caleg. Alhamdulillah, ada banyak kader menyatakan diri siap bergabung ke Partai Hanura. Proses panjang setelah kemelut partai menjelang Pemilu 2019 lalu. Partai sekarang sudah lebih siap, kami juga tidak dihadapkan dengan persoalan intern yang menyita proses persiapan partai menghadapi pileg,” ujarnya.
Menurut dia, selama beberapa waktu ini DPD Partai Hanura Kaltim dan DPC Hanura kabupaten/kota baru saja menyelesaikan proses verifikasi partai. Pengumuman memang baru 14 Desember mendatang, namun sejauh ini sudah tak ada masalah dengan kelengkapan berkas.
"Teman-teman sudah menyelesaikan proses verifikasi yang ketat. Ada keuntungan dari proses verifikasi tersebut, teman-teman kabupaten/kota semakin solid. Dukungan masyarakat kepada Hanura terbukti menguat," kata Surpani.
"Kabar lain dari hasil verifikasi parpol oleh KPU adalah bergabungnya teman-teman parpol yang gagal verifikasi ke Partai Hanura. Ada sejumlah nama ketua partai di Kaltim dan kabupaten/kota sudah menyatakan diri bergabung dengan Partai Hanura. Bergabungnya mereka juga berkah dari perjalanan partai selama ini. Konsistensi dan keterbukaan yang kami tawarkan, membuat teman-teman bergabung ke Hanura,” tambah pengusaha alat berat tersebut.
Tentang target Pileg 2024, dia menyebutkan, rapat koordinasi mematok lima kursi di DPRD Kaltim. Angka yang sama juga ditetapkan untuk DPRD kabupaten/kota. Ada waktu setahun lebih untuk berkoordinasi dan sosialisasi. “Saya kira dengan persiapan lebih panjang, tentu caleg Hanura masih bisa bersaing dengan caleg dari partai besar lainnya,” ujarnya.
Dia menyebut, dari caleg yang sudah mendaftar dan diajak bergabung, potensi memenuhi target sangat besar. Ajakan pengusaha bergabung juga kerena pertimbangan kemampuan finansial. Tentu mereka sudah mapan, jadi tak perlu lagi mencari peluang usaha dari menjadi anggota legislatif. (s/adv/waz/kri/k16)