PENAJAM - Dinas Pertanian Penajam Paser Utara (PPU) mengembangkan padi inbrida, padi kaya gizi (biofertifikasi) bantuan dari Kementerian Pertanian untuk ditanam pada lahan seluas 750 hektare milik 37 kelompok tani tersebar pada empat kecamatan di daerah ini. Rinciannya, 14 kelompok tani di Kecamatan Sepaku, 6 kelompok tani di Kecamatan Penajam, 4 kelompok tani di Kecamatan Waru, dan 13 kelompok tani di Kecamatan Babulu, yang seluruhnya 856 orang. Pengembangan ini dikonkretkan melalui surat keputusan Kepala Distan PPU Mulyono.
Bantuan bibit padi biofortifikasi itu diserahkan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Husnul Qolbi saat melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, dan dilanjutkan mengunjungi kebun percontohan Kelompok Tani Harapan Baru, Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, PPU, Senin (5/12). Bantuan simbolis diterima Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam, di antaranya, 3 traktor R2, tig3a pompa air dan kredit usaha rakyat (KUR) dengan plafon kredit Rp 10 miliar. Sedangkan bibit padi biofortifikasi bantuan Kementerian Pertanian hanya untuk 500 hektare.
Padi kaya gizi yang dikembangkan pada lahan ratusan hektare itu, kata Kadistan PPU Mulyono, adalah salah satu upaya di bidang pertanian untuk meningkatkan kandungan gizi pangan dan faktor penting dalam ketahanan pangan nasional. Target provitas penanaman padi jenis ini diharapkan mencapai 3–5,2 ton per hektare. “Biofortifikasi beras ini menjadi penting sebagai salah satu inovasi dalam memperbaiki mutu gizi beras melalui peningkatan kandungan zat gizi, di antaranya mineral besi dan seng,” kata Mulyono. Kandungan dalam beras jenis ini, kata dia, bisa mengatasi stunting (kekerdilan) anak sejak usia dini. Diketahui, prevalensi stunting di daerah ini mencapai 27,67 persen, dan PPU menjadi salah satu daerah prioritas dari 100 kabupaten/kota se-Indonesia untuk menurunkan angka tersebut pada 2024 menjadi 14 persen.
Selain mengembangkan padi jenis kaya gizi pada 37 kelompok tani tersebar pada empat kecamatan di daerah berjuluk Bumi Daya Taka ini, Distan PPU secara khusus mengembangkan tanaman padi rawa di daerah lumbung pangan Desa Gunung Intan, Rawa Mulia, Sumber Sari, Sri Raharja, Babulu Darat, Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, PPU. Sesuai usulan Distan PPU terdapat 1.669 hektare luas lahan untuk mewujudkan program ini. “Diperlukan volume benih padi rawa sekira 83.450 kilogram dengan memerlukan kebutuhan pupuk nitrogen, fosfor, kalium (NPK) sebanyak 166.900 kilogram, pupuk hayati 5.007 liter, dan kebutuhan pestisida 1.669 liter,” kata Mulyono. (far/k16)
ARI ARIEF
[email protected]