DOHA – Langkah Amerika Serikat (AS) di Piala Dunia 2022 memang sudah terhenti di tangan Belanda (3/12). Tetapi, mereka tetap bisa ’’berkontribusi”. Minimal hingga semifinal. Itu jika merujuk apparel delapan tim yang berada di perempat final. Enam di antaranya mewakili AS.
Pabrikan asal AS, Nike, mendominasi dengan mengirimkan enam tim. Yakni, Prancis, Inggris, Belanda, Portugal, Kroasia, dan Brasil. Dua sisanya dibagi masing-masing satu tim untuk Argentina (Adidas) dan Maroko (Puma).
Dengan Kroasia yang akan bersua Brasil (9/12) dan Prancis yang melawan Inggris (11/12), dua dari empat slot tim semifinal sudah dikapling apparel berlogo swoosh tersebut. Apalagi, pemenang dari dua laga itu tidak saling bersua di semifinal. Ini juga bisa kembali memunculkan all Nike final. Kans skenario edisi empat tahun lalu terulang kian besar. Kala itu, Prancis dan Kroasia ke semifinal dan lanjut ke final dengan Les Bleus yang bablas juara.
Bagi Nike, dominasi eksistensi hingga perempat final menunjukkan bahwa mereka sudah siap di faktor teknis dan nonteknis sejak sebelum turnamen. Sebab, ada 13 dari total 32 tim yang menggunakan Nike sebagai apparel mereka di Qatar. Sedangkan rival utama, Adidas, hanya diwakili tujuh tim.
’’Nike telah lama memegang keyakinan bahwa masa depan olahraga memiliki potensi tak terbatas. Itu yang bisa mendorong pesepak bola generasi baru untuk membuktikannya,’’ bunyi pernyataan resmi Nike seperti dilansir Marca. Kylian Mbappe yang merupakan salah seorang brand ambassador Nike juga kian mempertegas dominasi dengan saat ini memimpin top scorer dengan 5 gol.
Nah, dominan di dua Piala Dunia juga jadi bukti konkret bahwa popularitas Nike kini sudah melebihi Adidas yang mendominasi sejak edisi 1990 hingga 2014. Meski, Adidas masih jadi pemegang lisensi resmi turnamen mayor seperti Euro dan Piala Dunia. Mereka memasok equipment seperti bola resmi.
Namun, sejak edisi 2018 Adidas memang apes. Beberapa tim besar yang mereka dukung seperti Argentina, Jerman, Belgia, dan Spanyol sama-sama jeblok. Terbukti pula, hanya Tim Tango yang lolos ke perempat final kali ini. Jerman bahkan dua kali beruntun gagal lolos dari fase grup.
Lebih jauh, pada komposisi semifinal nanti, bukan tidak mungkin semuanya akan diisi tim besutan Nike. Ya, itu jika Belanda mampu mengalahkan Argentina (10/12) dan Portugal menghentikan langkah Maroko (10/12).
Tetapi, peluang kejutan Singa Atlas –julukan Maroko– berlanjut juga tidak kecil. Apalagi, mereka juga baru saja mengalahkan salah satu unggulan juara, Spanyol. Kali terakhir tim ber-apparel Puma juara adalah Italia 2006. ’’Kami harus tetap fokus pada apa yang harus kami lakukan. Mungkin, seiring berjalannya waktu, kami akan menyadari apa yang baru saja kami capai (lolos kali pertama ke perempat final Piala Dunia, Red)’’ papar pelatih Maroko Walid Regragui kepada ESPN. (io/c17/bas)