JAKARTA – Inovasi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) mampu menekan impor liquefied petroleum gas (LPG) . Hal itu tercermin dari LPG Production Booster System di Kilang LNG Badak, Bontang. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, teknologi tersebut dapat meningkatkan produksi hingga 323 persen sebesar 603 M3 per hari.
“Dengan penemuan teknologi ini, memberikan harapan Indonesia bisa menghasilkan tambahan produksi LPG nasional, yang secara otomatis dapat mengurangi impor LPG. Yang ini akan memperkuat ketahanan energi nasional,’’ ujar Nicke, kemarin (7/12).
Dia menjelaskan, LPG Booster System ini mulai beroperasi sejak Desember 2021, dan hingga Oktober 2022 telah melakukan tiga kali pengapalan. Rencananya dalam bulan ini akan ada dua kali pengapalan. ‘’Diproyeksi terdapat penambahan produksi LPG sebesar 1,56 juta M3 atau 780.000 metrik ton selama periode 2022-2027,’’ imbuhnya.
Lebih lanjut Nicke menguraikan, dunia menghadapi ancaman perubahan iklim yang membahayakan generasi mendatang. Hal itu karena penggunaan energi berkontribusi hingga 55,5 persen terhadap gas rumah kaca.
Di tengah terjadinya perubahan iklim global, gas merupakan sebagai energi transisi penting bagi masa depan. Menyadari hal tersebut, semua negara bersepakat melakukan perubahan, dari penggunaan energi fosil ke EBT. “Efisiensi atau mengurangi penggunaan energi secara cermat dan hemat ini bisa memberikan kontribusi pada penurunan karbon emisi,’’ tambahnya.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro menambahkan, sebagai subholding yang bergerak di sektor hulu, PHE memiliki sumber gas. Bahkan beberapa potensi masih akan dilakukan monetisasi. Di Wilayah Kerja Mahakam, juga telah ada blok eksplorasi yang diharapkan dapat berproduksi.
Wiko menyebutkan, PT Badak LNG memiliki competitive advantage dengan memulai bisnis downstream yang bekerja sama dengan subholding gas menjadi pelopor small scale energy. PT Badak LNG telah mengirimkan banyak energi dalam bentuk iso-tank ke Sulawesi, Sumbawa, Maluku, Jawa Timur dan wilayah lainnya. ‘’Khusus untuk LPG booster system ini, menunjukkan bahwa teman-teman di Badak tidak bekerja biasa-biasa saja,’’ katanya.(dee/dio)