DOHA – Fokus Kylian Mbappe sempat terpecah sebelum berangkat ke Qatar. Dia diisukan bakal hengkang dari Paris Saint-Germain pada Januari 2023. Tetapi, yang tersaji pasca mengalahkan Polandia 3-1 pada 16 besar Minggu malam (4/12) berbanding 180 derajat. Donatello mencetak 2 gol. Dia kini bercokol di puncak top scorer dengan koleksi 5 gol.
Ternyata, resep jitu agar meroket di Qatar adalah meminimalisasi kontak dengan awak media atau istilahnya coupure de presse. Jebolan akademi AS Monaco itu hanya akan meladeni pertanyaan dari wartawan yang bersikap normatif tentang pertandingan atau kesiapan di Qatar. Bukan hal-hal di luar itu. Termasuk PSG. Dia terbukti beberapa kali mangkir dalam sesi konferensi pers.
"Aku tahu FFF (PSSI-nya Prancis, Red) akan mendendaku untuk itu (melewatkan konferensi pers, Red) dan aku akan membayarnya. Yang ku lakukan ini agar fokusku terjaga dan pikiranku tidak teralihkan ke hal tidak berguna,’’ ujar Mbappe dalam konferensi pers kemarin dini hari pasca melawan Polandia seperti dilansir Daily Mail.
Performanya kontra Polandia memang hebat. Tetapi, striker veteran Olivier Giroud juga jadi sorotan pasca menyumbang satu gol. Ya, golnya pada laga yang digelar di Al Thumama Stadium, Doha, itu membuatnya kini jadi top scorer sepanjang masa Les Bleus dengan 52 gol melampaui Thierry Henry.
Tetapi, Olie—sapaan Giroud—membutuhkan 106 caps untuk melakukannya. Dari daftar 10 besar top scorer Prancis, selain Giroud ada 3 pemain aktif lainnya yang bisa memecahkan rekor 52 golnya. Terdekat adalah Antoine Griezmann yang mengumpulkan 42 gol dari 108 caps.
Nah, Mbappe diyakini bakal menyalip gol Giroud dengan caps sebelum menyentuh 100. Bagaimana tidak. Dia kini sudah mengemas 33 gol dari 61 caps dengan usia yang baru genap 24 tahun pada pekan depan. Dua golnya ke gawang Wojciech Szczesny membuatnya kini memimpin top scorer Piala Dunia dengan 5 gol.
’’Akan ada anak laki-laki lainnya yang memecahkannya suatu hari nanti. Giroud sudah berada di level dunia ketika aku tiba (mulai melatih Prancis pada 2012, Red)’’ papar entraineur Prancis Didier Deschamps kepada The Guardian (io/bas)