Jabatan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa terancam. Parlemen tengah meninjau skandal farmgate. Yakni, sebuah laporan terkait korupsi dan pencucian uang yang dilakukannya. Jika ada bukti dia bersalah, kemungkinan akan dilakukan proses pemakzulan pekan depan.
Skandal itu mengancam karier politik Ramaphosa. Sebab, beberapa hari setelahnya akan digelar pemilu internal partai Kongres Nasional Afrika (ANC). Saat ini dia menjabat presiden Partai ANC. Dia harus kembali terpilih untuk bisa dicalonkan maju dalam Pilpres 2024.
Dilansir The Guardian, kasus yang membelit Ramaphosa berawal dari laporan mantan petinggi intelijen Afsel Arthur Fraser ke polisi. Laporan pada Juni itu menyatakan bahwa pada 2020 terjadi pencurian di peternakan milik Ramaphosa di Phala Phala. Uang sebesar USD 4 juta (Rp 61,79 miliar) hilang. Uang itu diduga merupakan hasil korupsi dan pencucian uang.
Jabatan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa terancam. Parlemen tengah meninjau skandal farmgate. Yakni, sebuah laporan terkait korupsi dan pencucian uang yang dilakukannya. Jika ada bukti dia bersalah, kemungkinan akan dilakukan proses pemakzulan pekan depan.
Skandal itu mengancam karier politik Ramaphosa. Sebab, beberapa hari setelahnya akan digelar pemilu internal partai Kongres Nasional Afrika (ANC). Saat ini dia menjabat presiden Partai ANC. Dia harus kembali terpilih untuk bisa dicalonkan maju dalam Pilpres 2024.
Dilansir The Guardian, kasus yang membelit Ramaphosa berawal dari laporan mantan petinggi intelijen Afsel Arthur Fraser ke polisi. Laporan pada Juni itu menyatakan bahwa pada 2020 terjadi pencurian di peternakan milik Ramaphosa di Phala Phala. Uang sebesar USD 4 juta (Rp 61,79 miliar) hilang. Uang itu diduga merupakan hasil korupsi dan pencucian uang.
Menanggapi kesimpulan tersebut, Ramaphosa sekali lagi membantah. ”Kesimpulan panel membutuhkan pembacaan yang cermat dan pertimbangan yang tepat untuk kepentingan stabilitas pemerintah dan negara,” ujar pemimpin 70 tahun tersebut. (jpc)