Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kompetensi dan sumber daya manusia untuk dunia pendidikan Kaltim. Salah satunya dengan menggelar pelatihan asesor kompetensi dan recognition current competency.
SAMARINDA-Kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan bagi guru SMK se-Kaltim ini, berlangsung di Ballroom Ibis Hotel Samarinda, yang dibuka Senin malam (14/11) hingga Minggu (20/11).
Kegiatan itu dihadiri oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat, Kepala Disdikbud Kaltim M Kurniawan, serta tamu undangan lainnya.
Muhammad Kurniawan mengungkapkan, tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan asesor kompetensi. Seorang guru produktif wajib harus seorang asesor. Ketika mereka mempunyai lisensi asesor sertifikat guru tersebut sudah layak melakukan asesmen (penilaian) kepada calon asesor.
Asesor memiliki fungsi melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji (orang yang dinilai) beserta tugas yang diberikan oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP) atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Guru SMK ini dijadikan sebagai seorang asesor karena mereka adalah ujung tombak bagi siswa dan bisa memperkecil kesenjangan antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri," katanya.
Menurut dia, seorang asesor memiliki fungsi untuk melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji berdasarkan dengan tugas yang diberikan oleh LSP atau BNSP.
"Di SMK ini banyak sekali keahlian dan harapannya bisa selaras dengan kebutuhan industri. Fungsi sertifikat ini nantinya guru atau asesor harus punya sertifikat yang diakui oleh negara," katanya.
Gubernur Kaltim yang diwakili Staf Ahli bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Christiannus Benny sekaligus membuka acara. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dalam hal meningkatkan SDM secara kompetensi serta assessment dengan baik melalui asesor-asesor yang kompeten.
“Tandanya guru mau bergerak untuk maju dan upgrade kemampuannya apalagi memang pendidikan kejuruan butuh para asesor yang dapat menguji lulusan SMK,” ungkapnya.
Sementara Kunjung Masehat mengatakan, dengan perkembangan teknologi saat ini menjadi poin utama yang harus diperhatikan guru sebagai asesor harus menyesuaikan dengan teknologi dan pengetahuan. “Asesor harus bekerja keras mengikuti iptek yang semakin pesat dan maju, dengan teknologi sekarang paling tidak asesor menguasai bidang itu,” harap dia.
Tidak kalah penting adalah dari hasil ini nantinya memperoleh sertifikat kompetensi yang bisa dimanfaatkan di dunia usaha maupun dunia industri.
“Karena itu yang namanya output dari SMK wajib untuk memiliki sertifikat profesi sesuai bidang keahliannya. Bagi peserta didik yang akan mengikuti asesmen itu harus benar-benar menguasai beberapa kompetensi yang ditentukan oleh LSP, sehingga peserta didik tersebut jika memperoleh sertifikat dari BNSP bisa bersaing di dunia usaha dan dunia industri,” tandasnya.
Sebagai narasumber dan penguji dalam kegiatan pelatihan asesor ini dari BNSP, baik dari pusat maupun perwakilan provinsi di Indonesia. (luc/adv/diskominfokaltim)