Lalu lintas pelayaran Teluk Balikpapan akan meningkat seiring dimulainya pembangunan besar-besaran IKN. Ratusan kapal pengangkut material bakal hilir-mudik. Aspek keselamatan jadi perhatian.
BALIKPAPAN-Tiga proyek pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikerjakan BUMN PT Adhi Karya (Persero) melalui kerja sama operasi atau KSO dengan perusahaan pelat merah lainnya. Yakni PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, dan PT Brantas Abipraya. Salah satu kegiatan yang akan rampung akhir tahun ini adalah hunian pekerja konstruksi IKN.
Untuk diketahui, ada tiga proyek yang ditangani PT Adhi Karya. Yakni pembangunan pelindung tumbukan kapal (fender) dan bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang senilai Rp 291,1 miliar. Sebelumnya, bentang panjang Jembatan Pulau Balang telah dikerjakan KSO PT Hutama Karya, PT Adhi Karya, dan PT Bangun Cipta Konstruksi yang rampung awal 2021. Selanjutnya, pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-KKT Kariangau senilai Rp 3,3 triliun. Paket kegiatan ini sebenarnya dimenangkan oleh PT Hutama Karya. Terakhir, pembangunan hunian pekerja konstruksi IKN senilai Rp 600 miliar yang dikerjakan bersama PT Wijaya Karya.
“Kebetulan dari tender yang sudah dilakukan ini, kami sudah mendapatkan pekerjaan yang pertama, penyiapan rumah pekerja. Ada 10 tower. Rumah ini dibuat dengan model modular box. Jadi hanya empat lantai. Diharapkan selesai akhir Desember ini,” ucap Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (9/11). Dia merinci, ada 22 tower hunian pekerja konstruksi IKN yang berbentuk rumah susun atau rusun. Hunian itu akan menampung sekitar 17 ribu pekerja. “Kami (Adhi Karya) membangun 10 bangunan dan Wika membangun 12 bangunan. Untuk kurang lebih 17 ribu pekerja,” jelasnya.
Sementara itu, untuk kegiatan pembangunan fender serta bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang dan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang–KKT Kariangau atau Seksi 3A, akan dikerjakan bersama PT Hutama Karya dan PT Brantas Abipraya. “Progresnya masih persiapan. Pelaksanaannya baru stripping (pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung bahan organik),” terangnya. Dia menyampaikan, selain pembangunan infrastruktur jalan maupun bangunan pendukung lainnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan penyiapan lahan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Penyiapan lahan itu untuk kegiatan pembangunan Istana Kepresidenan, kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), dan juga kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) lainnya. “Dari PUPR yang saya dengar targetnya (lelang) selesai Desember ini. Untuk kurang lebih ada 19 paket nilainya Rp 20 triliun untuk proses pelelangannya. Ini memang untuk yang dasar dulu, jalan tol, jalan, kemudian kawasan, dan sebagainya,” jelasnya.
Pembangunan IKN yang sedang berjalan diperkirakan lebih menggeliat lagi mulai awal tahun depan. Skema alur distribusi material menuju lokasi proyek jadi perhatian. Salah satunya melalui perairan Teluk Balikpapan. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan Muhammad Takwim Masuku mengatakan, jumlah dermaga atau pelabuhan untuk distribusi logistik atau material dipastikan bertambah dengan skema pemanfaatan garis pantai. Sejauh ini ada enam dermaga yang sudah memiliki izin dari sebelumnya empat dermaga.
Takwim menyampaikan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR, diharapkan lebih banyak dermaga yang disiapkan sebagai titik distribusi logistik IKN. Di rencanakan 13 dermaga yang akan menggunakan pemanfaatan garis pantai. Dari jumlah tersebut, sudah ada enam dermaga yang telah mengantongi izin dari Kemenhub dan tujuh dermaga lainnya masih dalam proses kelengkapan perizinan. “Diharapkan bisa selesai sebelum Januari 2023. Karena informasi dari Kementerian PUPR, per Januari kegiatan distribusi logistik sudah masif didistribusikan ke IKN,” katanya saat ditemui Kaltim Post di kantornya, Selasa (8/11).
Selain itu, KSOP Balikpapan akan melakukan penataan alur pelayaran di Teluk Balikpapan untuk mempersiapkan kondisi lalu lintas pelayaran kapal yang dipredisiki sangat tinggi di awal tahun nanti. Berdasarkan perkiraan KSOP Balikpapan, lalu lintas pelayaran meningkat 30 persen. Adapun kondisinya saat ini, jumlah kapal yang masuk dan keluar di Teluk Balikpapan berkisar 1.200-1.300 kapal per bulan. “Artinya akan terjadi peningkatan mencapai 350 kapal per bulan. Dan tentunya ini akan lebih menambah kepadatan di Teluk Balikpapan. Sehingga berpotensi terjadi kerawanan kecelakaan,” terang Takwim.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan (Lala) KSOP Balikpapan Wim Pondang Parulian Hutajulu menambahkan, pihaknya membuka selebar-lebarnya peluang dermaga pemanfaatan garis panta ini. Akan tetapi, keberadaan dermaga pemanfaatan garis pantai ini akan dievaluasi setiap tahun. Apabila sudah tidak dibutuhkan, lokasinya akan ditutup. “Semua sesuai kebutuhan dari Kementerian PUPR. Kita tidak asal-asalan mengeluarkan izin dermaga ini. Namun berdasarkan rekomendasi dari Kementerian PUPR,” terang dia.
Wim mengungkapkan, selama pembangunan tahap awal konstruksi IKN, dalam sebulan ada 3–4 kapal pengangkut material yang berlabuh di dermaga. Kapal tersebut mengangkut material pasir dari Palu, Sulteng. Namun, volumenya belum besar, mengingat kegiatan konstruksi besar-besaran baru dimulai awal 2023. (riz/k16)
RIKIP AGUSTANI
[email protected]