
SAMARINDA–Pembangunan drainase Jalan S Parman, Kecamatan Samarinda Ulu, atau simpang Mal Lembuswana, progresnya telah mencapai 80 persen. Proyek senilai Rp 16 miliar itu ditargetkan rampung Desember mendatang. Setelah itu, jalan yang sebelumnya ditutup bisa dibuka kembali.
Kepada media, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pembangunan drainase menjadi atensi. Selain untuk mengatasi genangan di simpang empat Mal Lembuswana, proyek itu merupakan satu dari 10 proyek yang masuk program monitoring control for prevention (MCP) di bawah pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Progresnya cukup baik. Berharap selesai tepat waktu di Desember. Itu akan menghubungkan polder simpang Lembuswana dengan Sungai Karang Mumus (SKM),” ucapnya, Selasa (1/11).
Dia menjelaskan, demi memaksimalkan upaya pengendalian aliran air di kawasan tersebut, pihaknya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda melakukan kajian untuk melebarkan drainase di Jalan M Yamin. Bahwa kondisi terkini ukuran drainase tidak ideal dengan debit limpasan air hujan, serta bukaan lahan yang telah terjadi. “Tahun depan kami perlebar dari simpang Mal Lembuswana sampai ke depan Gang Pelayaran. Sisi kiri dan kanan,” jelasnya. Kami juga akan melanjutkan pembenahan elevasi drainase Jalan S Parman sisi lainnya, atau dari arah Jembatan Ruhui Rahayu menuju simpang empat Mal Lembuswana. Belum bisa dikerjakan tahun ini karena perlu menutup jalan. Menunggu sisi yang dikerjakan saat ini selesai dahulu,” sambungnya.
Tidak hanya itu, pada tahun depan pula, Dinas PUPR Samarinda menyampaikan akan memasang pintu air dan pompa di Jalan Dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, tepat di bibir turap Sungai Karang Mumus (SKM) yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Hal itu bertujuan menghindari terjadinya aliran air yang kembali masuk ke simpang Mal Lembuswana. “Begitu juga pada pompa di pintu air Jalan S Parman samping Jembatan Ruhui Rahayu akan ditingkatkan kapasitasnya,” singkatnya.
Lebih detail soal progres pembangunan drainase Jalan S Parman, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Samarinda Rosnayadi Novida mengatakan, pekerjaan pembangunan drainase sepanjang 325 meter tahun ini, menyisakan 65 meter lagi. Tepatnya 25 meter di sisi simpang menuju crossing drainase yang menghubungkan saluran dengan polder. “Satu lagi sekitar 40 meter di dekat jalur keluar mal. Pekerjaan itu cukup sulit karena kami harus bekerja setelah operasional mal selesai atau dimulai pukul 23.00 Wita sampai pagi. Namun, kami optimistis bisa rampung akhir tahun ini,” tutupnya. (dra/k8)