Drama selalu menyertai Max Verstappen saat berhasil merebut titel juara dunia Formula 1.
MUSIM lalu dirinya merebut titel juara dunia dari Lewis Hamilton setelah menjuarai balapan di GP Abu Dhabi. Kemenangan dramatis itu diraih setelah adanya keputusan kontroversial race director kala itu, Michael Masi, seputar safety car di tengah persaingan kedua pebalap tersebut pada putaran terakhir.
Nah, musim ini, tepatnya di GP Jepang, dirinya pun meraih juara back-to-back-nya dengan sederet drama. Diawali dari ditundanya balapan setelah sempat berjalan beberapa putaran. Cuaca buruk membuat visibilitas buruk dan trek tergenang. Pebalap bahkan mengalami sederet insiden sejak start.
Selain itu, jumlah putaran balapan di Suzuka International Racing Course juga dipangkas. Efek pemangkasan jumlah putaran itu kemudian menimbulkan pro-kontra jumlah poin yang layak diterima Verstappen sebagai juara di seri tersebut. Menurut regulasi terbaru FIA, dilansir dari Motorsport, perolehan poin disesuaikan dengan jarak tempuh pada balapan tersebut.
Perinciannya, para jarak tempuh 25-50 persen, juara akan memperoleh 13 poin. Kemudian 50-75 persen meraih 19 poin. Dan di atas 75 persen, meraih poin penuh alias 25 poin. Nah, sementara di GP Jepang kemarin, para pebalap hanya melakoni 28 putaran atau 52 persen dari total 53 putaran.
Bila mengacu aturan tersebut, Verstappen hanya mendapat 19 poin, kemudian Sergio Perez (Red Bull) 14 poin, dan Charles Leclerc (Ferrari) 12 poin sebagai penghuni peringkat ketiga.
Namun, tentang itu, FIA memberikan tanggapan. Menurut mereka, regulasi pengurangan alokasi poin tersebut hanya berlaku bila balapan ditunda hingga tidak bisa diselesaikan. “Oleh karena itu, poin penuh tetap diberikan, dan Max Verstappen adalah juara dunia,” tulis FIA dalam keterangan resminya.
Setelah berhasil meraih kemenangan, melalui akun media sosialnya, Verstappen mengatakan ini sebagai kemenangan yang luar biasa. “Kita melaluinya dengan sangat baik. Memulainya dengan awal yang perlahan, tetapi tetap tenang hingga bisa meraihnya,” ucapnya.
Pada balapan pasca red flag, Verstappen menang dengan dominasinya di depan Charles Leclerc dengan jarak 26 detik. Sampai di situ, Verstappen belum dipastikan sebagai juara. Hingga pengawas balapan menjatuhkan penalti lima detik kepada Leclerc yang memotong chicane terakhir ketika beradu cepat dengan Sergio Perez. Akhirnya, Verstappen juara, Perez naik ke posisi kedua, dan Leclerc turun ke posisi ketiga.
Hasil tersebut membuat keunggulan Verstappen atas Leclerc melebar menjadi 113 poin. Padahal hanya dibutuhkan keunggulan 112 poin untuk membuatnya memastikan gelar juara dunia musim ini. Karena setelah GP Jepang, musim balapan 2022 hanya menyisakan empat balapan lagi.
Verstappen sukses meraih gelar juara Formula 1 dua musim beruntun atau back-to-back 2021-2022. Menyamai catatan yang pernaih diraih Fernando Alonso pada 2005-2006.
Suzuka juga merupakan tempat ideal merayakan gelar juara dunia bagi Verstappen dan Red Bull karena ini adalah balapan kandang terakhir Honda di Formula 1. Seperti diketahui Honda adalah mesin yang dipakai Red Bull dan telah mengumumkan bahwa musim depan mereka mundur dari gelaran F1. (ndy)