Rizky Billar mangkir dari pemeriksaan perdana terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Lesti Kejora, (6/10). Diwakili tim kuasa hukumnya, Billar mengaku tak bisa memenuhi panggilan polisi karena kondisi kesehatan mentalnya yang belum stabil. “Psikisnya terganggu, mentalnya nggak kuat karena belum bisa menghadapi (masalah) yang seperti ini,” kata Ade Erfil Manurung di Polres Metro Jakarta Selatan.
Atas dasar itu, pihaknya melayangkan surat permohonan penundaan pemeriksaan terhadap Billar selama sepekan. Billar rencananya bakal diperiksa pada Kamis (13/10). Kondisi tersebut rupanya yang menjadi alasan Billar menghilang dari publik sejak kasus ini mencuat. Menurut Ade, Billar mendatangkan tokoh agama untuk memebantu menenangkan dirinya. “Manggil ustadz untuk kerohanian. Untuk ketenangan aja biar stabil mentalnya,” papar Ade.
Ade menyebut jika secara fisik Billar sehat. Saat ini dia tengah mengasingkan di kediaman orang tuanya. Itu artinya, Billar dan Lesti sudah tak lagi tinggal seatap. Lebih lanjut, Ade membantah segala tudingan negatif terhadap kliennya. Dia menegaskan bahwa tidak ada KDRT di dalam rumah tangga Billar dan Lesti. Ade menjelaskan, yang terjadi sebenarnya adalah Lesti terpental tanpa disengaja saat mencoba menarik tubuh Billar.
“Dibanting berkali-kali itu tidak benar, tapi kebanting. Jadi, ketika Billar mau ke kamar mandi menenangkan diri, Lesti ngejar dan narik. Dan ditepis oleh Billar, lalu Lesti terjatuh, kebanting ke lantai,” papar Ade.
Billar juga disebut tidak pernah mencekik Lesty. Walaupun pada kenyataannya, tulang leher Lesti mengalami pergeseran dan membutuhkan alat penyangga untuk sementara waktu. Menurutnya, kronologis yang tertulis di dalam surat laporan polisi cenderung berlebihan.
“Sudah saya tanyakan ke mereka. Lesti pun mengatakan dia kebanting, bukan dibanting. Mungkin itu salah ketik,” tutur dia. Ade juga membantah tudingan yang menyebut Billar pernah melempar Lesty dengan bola biliar. “Tidak dilempar, tapi mau dilempar seperti menggertak,” tegasnya.
Lebih lanjut, menurut Ade, permasalahan tersebut sudah mereda. Namun, diduga ada pihak lain yang memperkeruh keadaan dengan mengompori Lesti untuk membuat laporan. Begitu juga di kondisi sekarang. Dia menyatakan, hubungan Lesti dan Billar sudah membaik.
Bahkan, Billar disebut turut merawat Lesti saat masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Mereka manja-majaan kok, Billar menyuapi istrinya sebagaimana suami-istri. Tidak ada masalah, hanya saja aja yang membesar-besarkan,” tutur Ade. Karena itu, pihaknya tengah berupaya menempuh jalur damai.
Sementara itu, humas Polres Metro Jakarta Selatan Nurma Dewi menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan menjemput terlapor secara paksa jika mangkir lagi pekan depan. Di sisi lain, dia membeberkan, pihaknya juga telah meminta keterangan dari kedua orang tua Lesti. “Ayahanda dan Ibunda saudari L sudah kami periksa kemarin malam (5 Oktober),” jelasnya.
Namun, Nurma enggan membeberkan keterangan dari kedua saksi tersebut. Menurutnya, hal tersebut adalah kewenangan tim penyidik. “Berapa lamanya diperiksa juga penyidik yang tahu,” sambung dia.
Semestinya di hari yang sama dengan pemanggilan Billar, dua saksi dari Lesti juga menjalani pemeriksaan. Namun, keduanya belum memberikan informasi terkait kehadirannya.
Lesti melaporkan Billar pada Rabu (28/9). Kepada penyidik, ibu satu anak tersebut mengaku menjadi korban KDRT suaminya. Lesty dibanting hingga dicekik saat memergoki Billar memiliki perempuan idaman lain dibelakangnya. (shf/ayi)