BONTANG - Kepala Dinas Kesehatan Bontang drg Toetoek Pribadi Ekowati meminta warga menjaga kebersihan. Terutama yang berkaitan dengan Demam Bedarah Dengue (DBD). Kata Toetoek, pencegahan dan penanggulangan DBD tidak melulu dan serta merta harus dilakukan dengan cara fogging. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) memiliki andil besar memberantas kasus DBD.
Ia meminta warga Bontang untuk rutin membersihkan lingkungan dan juga mengubur barang-barang bekas. Sehingga tidak menjadi wadah nyamuk aedes aegypti bersarang.
“Menjaga kebersihan lingkungan yang terpenting. Jadi fogging saja tidak menyelesaikan masalah,” ucapnya, Kamis (29/9/2022), kepada wartawan. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinkes Bontang, Asniwati menambahkan dari 15 kelurahan yang ada, Kelurahan Berbas Tengah menduduki peringkat pertama dengan kasus DBD terbanyak, yakni 63.
Kemudian disusul Kelurahan Tanjung Laut dengan 49 kasus, Kelurahan Api-api 49 kasus DBD dan Kelurahan Tanjung Laut Indah 39 orang dan satu diantaranya meninggal.
Selanjutnya, Kelurahan Gunung Telihan dengan 38 kasus dan satu diantaranya meninggal. Lalu, Kelurahan Lok Tuan 35 kasus, Bontang Baru, 34 serta Gunung Elai 31 kasus DBD. Kemudian kelurahan lainnya seperti Belimbing 30, Guntung 22, Satimpo 18, Berbas Pantai 12 kasus. “Disusul Kelurahan Kanaan 10 kasus. Bontang Kuala ada delapan dan Bontang Lestari ada dua kasus,” katanya.
Dijelaskan Asniwati, berbagai upaya sudah dilakukan, seperti mengingatkan masyarakat dan memberikan edukasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selanjutnya fogging juga sudah dilakukan masing-masing puskesmas. “Untuk merubah pola hidup masyarakat memang susah dan menjadi tantangan. Komitmen untuk melakukan pemeberantasan sarang nyamuk harus diperkuat,” tutupnya. (adv kominfo)