INDUSTRI film Indonesia menorehkan sejarah baru dengan mendapat jumlah penonton film lokal yang lebih besar dibandingkan luar negeri.
Dikutip dari ANTARA, menurut data filmindonesia.or.id hingga September 2022, ada 10 film Indonesia yang berhasil meraih jutaan penonton. Di antaranya “KKN di Desa Penari” (9.233.847), “Pengabdi Setan 2” (6.390.970), “Miracle in Cell No 7” (3.543.856 dan masih tayang), “Ngeri-Ngeri Sedap” (2.886.122) serta “Ivanna” (2.793.775).
Jumlah penonton tersebut membuat market share penonton film di bioskop memiliki persentase 61 persen untuk film Indonesia, dan sisanya untuk film barat.
Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) Chand Parwez mengatakan, capaian tersebut merupakan sejarah pertama dalam dunia film Indonesia. Menurutnya, persentase tersebut sangat membanggakan dan menjadikan film lokal menjadi tuan rumah di negara sendiri.
“Saya berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Saya juga senang karena APFI juga mempunyai kontribusi dalam perolehan tersebut,” ujar Chand Parwez dalam siaran resminya, Jumat (23/9).
Hal senada juga disampaikan Produser Falcon Pictures, Frederica. Dia bangga karena pencinta film Tanah Air mulai menggandrungi karya-karya sineas lokal.
“Apalagi film ‘Miracle in Cell No 7’ yang saat ini masih tayang di bioskop, menjadi salah satu film yang memperoleh penonton di atas 3 juta. Kabar itu menjadi penyemangat buat kami untuk dapat berkarya lebih baik lagi,” katanya.
Selain lima film di atas, ada juga beberapa karya lainnya yang juga mendapat angka jutaan penonton, yakni “Sayap-Sayap Patah” (2.414.405), “Mencuri Raden Saleh” (2.248.931), “Ku Kira Kau Rumah” (2.220.180), “The Doll 3” (1.764.077) dan “Kuntilanak 3” (1.313.304).
Perolehan angka penonton tersebut tak hanya dari bioskop, juga dihitung dari film-film yang tayang di layanan Over The Top (OTT). (jpc/dra/k16)