Bakteri dan jamur ternyata bisa menempel pada kulit. Akan tetapi bakteri dan jamur ternyata tak selalu bahaya, bahkan bisa bersahabat untuk kulit dengan rutin menggunakan skincare. Kok bisa?
Dengan konsep microbiome friendly skincare, maka terdapat formula atau kandungan yang tidak mengganggu keberadaan microbiome kulit dan ramah bagi lingkungan. Microbiome tersebut bisa menjadi bersahabat untuk kulit. Kuncinya adalah menyeimbangkan jamur dan bakteri.
Apa itu microbiome?
Microbiome yang kita kenal sebagai virus, jamur, bakteri, dan archaea sering dianggap sebagai sumber penyakit. Padahal keberagaman dan keseimbangan microbiome di tubuh manusia justru memiliki peran penting bagi imunitas.
Begitupun saat microbiome kulit tidak seimbang, maka akan timbul masalah kulit seperti jerawat, beruntusan, break out, kusam, warna kulit tidak rata, dan berbagai masalah kulit lainnya.
Dokter Spesialis Kulit, dr. SK Sulistyaningrum, Sp.KK. mengatakan microbiome kulit yang seimbang akan memperkuat skin barrier, melindungi kulit, dan membantu menjaga kulit terhadap virus dan bakteri berbahaya. Microbiome tidak seimbang dapat diatasi dengan penggunaan skincare yang ramah untuk microbiome kulit, yang tidak mengganggu keberagamannya dan mampu mengembalikan kulit sehat kita.
“Perlu diingat bahwa knowing your skin profile itu penting, karena setiap orang kebutuhan kulitnya berbeda dan penanganannya juga berbeda,” katanya kepada wartawan, Selasa (27/9). “Kalau kulitnya aman, tidak bermasalah, dan microbiome-nya seimbang, cukup dengan nutrisi atau cukup menggunakan skincare yang menjaga keseimbangan microbiome kulit,” papar dr. SK Sulistyaningrum, Sp.KK saat diskusi bersama Biome Beauty.
Hal yang senada diungkapkan Co-Founder dan CEO Nusantics, Sharlini Eriza Putri. Menurutnya, keberagaman dan keseimbangan microbiome sangat penting bagi imunitas tubuh kita.
“Namun, karena microbiome ini ‘tidak berharga’, gaya hidup kita malah tidak sengaja merusaknya. Menerjemahkan pentingnya microbiome ke dalam sebuah lifestyle brand akan membuat microbiome yang selama ini ‘tak berharga’ menjadi ‘berharga'” tambah Sharlini.
Kesimpulannya, masalah kulit kebanyakan orang Indonesia didominasi bakteri atau jamur. Maka solusinya adalah skincare yang dapat menyeimbangkan untuk akan menghasilkan kulit yang sehat. (**)