SURABAYA – Timnas Indonesia U-20 akan memulai langkah pertamanya di kualifikasi Piala Asia U-20 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, malam ini (14/9). Lawan yang akan dihadapi adalah Timor Leste. Tim yang kerap menyulitkan tim Merah Putih di berbagai ajang.
Marselino Ferdinan dkk harus siap bermain dengan intensitas tinggi dan keras. Seperti halnya beberapa pertandingan yang mempertemukan kedua tim sebelumnya. Tekel keras hingga hujan kartu kuning selalu mewarnai pertemuan kedua tim.
Pelatih Timnas U-20 Shin Tae-yong mengaku tidak terlalu memikirkan ancaman permainan keras lawan. Dia lebih fokus pada timnya untuk menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
Apalagi, skuadnya diuntungkan karena jadi tuan rumah. Dukungan suporter dipastikan akan menambah motivasi. “Pastinya, kami akan bekerja keras untuk bisa bersaing dan lolos dari kualifikasi ini,” ucapnya.
Yang jadi masalah, skuad timnas untuk kualifikasi Piala Asia U-20 dihiasi banyak wajah baru. Banyak pemain eks Piala AFF U-19 lalu yang dicoret Shin Tae-yong. Tercatat, ada 11 nama pemain yang sebelumnya berlaga di Piala AFF U-19 tidak masuk tim kualifikasi Piala Asia U-20 kali ini.
Beberapa nama yang sebelumnya jadi andalan, seperti Razzaa Fachrezi, Frezy AI Hudaifi, hingga Edgard Amping dicoret dari skuad. Bahkan, bek Persis Youth yang pernah jadi Kapten Timnas U-16 Marcell Januar juga tidak lagi diperlukan Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan, pencoretan dilakukan berdasar hasil penilaian dalam latihan dua pekan terakhir. Menurut dia, 23 nama yang ada dalam tim sudah sesuai dengan kriterianya. “Saya juga tidak khawatir soal chemistry. Pemain baru dan lama sudah punya hubungan yang baik,” tegasnya.
Soal lawan, Shin Tae-yong menegaskan sudah mengamati beberapa video pertandingan Timor Leste di Piala AFF U-19 lalu. Menurut dia, Timor Leste punya perkembangan yang sangat signifikan. “Permainan mereka makin bagus di setiap pertandingan,” jelasnya.
Walau lebih diunggulkan, pelatih 51 tahun itu tetap waspada dengan lawan. Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada anak asuhnya. “Bola itu bundar, semua bisa terjadi. Jadi, tidak boleh meremehkan lawan, tetap harus bekerja keras di pertandingan,” tegasnya.
Di kubu lawan, Pelatih Timor Leste Gopalkrishnan AS Ramasamy paham bahwa pertandingan selalu berlangsung keras tiap kali timnya bertemu Indonesia. Dia juga mengerti bagaimana rivalitas antar-pemain tiap kali bertemu di lapangan. “Tapi, emosi itu harus dikawal. Saya sudah meminta budak-budak (pemain) agar bermain bola, jangan terlalu emosi,” ucap pelatih asal Malaysia itu.
Gopal menyatakan, tidak ada strategi khusus untuk melawan Indonesia. Dia tidak ditarget apa pun untuk kualifikasi Piala Asia U-20 kali ini. “Tim ini masih dalam tahap perkembangan. Jadi, kami hanya akan bermain sebaik-baiknya saja besok (hari ini),” ujarnya.
Apalagi, skuadnya di kualifikasi Piala Asia U-20 kali ini tidak tampil dengan pemain andalan. Yakni, Gali Freitas. Pemain yang baru saja menjalani trial di Spanyol tersebut tidak dibawa ke Surabaya. “Dia injury. Jadi, kami tidak mau ambil risiko. Beri waktu istirahat untuk dia,” ungkapnya. (rid/JPG/rom/k15)