Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2022 bukan sekadar meningkatkan kemampuan interoperabilitas masing-masing angkatan bersenjata. Lebih dari itu, juga menguatkan kemitraan strategis multilateral.
ULIL MU'AWANAH, Balikpapan
[email protected]
TEORI dan praktik telah dilalui. Hampir selama dua pekan, pada 3–14 Agustus, hari-hari kebersamaan itu pun berakhir. Kegiatan Super Garuda Shield yang melibatkan 4.337 personel prajurit dari 13 negara itu resmi ditutup.
Upacara penutupan serentak dilakukan di empat daerah digelarnya Super Garuda Shield 2022, termasuk di Yonif Raider 600 Modang Kodam VI/Mulawarman, Minggu (14/8). Dengan diikuti 306 prajurit Yonif 623/Bakti Wira Utama dan 173 tentara Amerika Serikat (AS) dari Batalyon 235 Hawai.
Mewakili Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Wadan Kodiklat TNI Marsda Hesly Paat saat didapuk menjadi inspektur upacara di Yonif Raider 600 Modang pun menyampaikan amanat. Di mana Panglima TNI meminta, prajurit yang terlibat bisa menjaga harmoni pertahanan dan keamanan antarnegara.
“Sudah banyak persiapan yang kami lakukan untuk mendukung kelancaran latihan ini. Termasuk dari materi pelajaran dan program latihan lapangan serta maritim yang mencakup latihan amfibi, keamanan maritim, operasi militer di medan perkotaan, pertahanan udara, operasi udara, dan perebutan lapangan udara,” papar Hesly, membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Panglima TNI, kata dia, berharap Latgabma Super Garuda Shield itu bisa terus ditingkatkan. Sebagai bentuk kerja sama dan kemitraan strategis memperkuat interoperabilitas serta diplomasi militer dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan.
Andika mengucapkan terima kasih atas dukungan dan apresiasi kepada Commander General of the US Army for the Pacific General Charles Flynn, serta perwakilan dari negara-negara peserta Latgabma Super Garuda Shield 2022, sehingga latihan itu bisa terselenggara dengan baik.
“Selamat kembali ke negara dan satuan masing-masing, dengan disertai semangat persaudaraan dari kami,” imbuhnya.
Memantau kegiatan yang dilangsungkan pada 3–14 Agustus, Hesly mengatakan, semua berjalan aman dan lancar. Seperti yang dikatakan Panglima TNI hubungan bilateral harus ditingkatkan, sehingga Super Garuda Shield akan terus menjadi ajang tahunan.
“Terkait kemungkinan apakah tahun depan Balikpapan akan terpilih kembali menjadi lokasi pelaksanaannya? Itu nanti bergantung dari Bapak Panglima. Tapi pasti ada karena ini menjadi ajang tahunan,” bebernya.
Hesly menyerahkan cendera mata kepada Chief of the ODC at US Embassy Colonel Francis yang turut mengikuti upacara. Lalu menyematkan pin Latgabma Super Garuda Shield dan mandau kepada prajurit AS yang berpartisipasi.
Kolonel Francis menuturkan, tentara AS mengucapkan terima kasih kepada Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Tri Budi Utomo, atas terlaksananya latihan bersama itu.
“Atas nama tentara AS, saya mengucapkan apresiasi atas kerja sama selama dua minggu ini, karena TNI AD sudah bersedia benar-benar bekerja sama, dalam hal penentuan lokasi dan materi. Sehingga target latihan bisa tercapai dengan baik,” ungkap Francis.
Dia menambahkan, latihan kali ini sangat menambah pengetahuan dan skill bagi kedua belah pihak. Terutama dalam hal perencanaan skema peperangan, manuver pasukan serta integrasi bidang logistik, personel, dan operasional pasukan.
“Kami menantikan terlaksananya latihan bersama pada masa mendatang. Sehingga semakin memantapkan kemampuan praktis dalam hal skema latihan peperangan yang sebenarnya,” tambahnya.
Sehari sebelum penutupan, telah dilaksanakan Sport and Culture Day di Pantai Lamaru, Balikpapan Timur. Prajurit dari kedua negara berolahraga dan mengikuti berbagai permainan tradisional, tarian maupun menyaksikan pertunjukan seni dari berbagai daerah di Indonesia.
“Sport and Culture Day digelar agar semakin mengakrabkan kedua negara dan lebih dekat,” ucap Tri Budi Utomo.
Dia berharap, melalui Sport and Culture Day tersebut bisa menambah pengetahuan maupun mengenalkan suku, budaya, kuliner dan kerajinan Indonesia kepada para tentara Amerika.
Prajurit AS pun diajak mengunjungi Penangkaran Buaya Teritip, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, maupun menyaksikan atraksi pertunjukan kebudayaan lainnya. (rom/k16)