BALIKPAPAN - Berangkat dari Pelabuhan Semayang pukul 17.10 Wita, selama perjalanan 2,5 jam penumpang Kapal Pinisi Pusaka Indonesia disajikan keindahan suasana Teluk Balikpapan. Melewati Kilang Minyak Pertamina, hingga kapal-kapal besar yang melego jangkar di perairan Balikpapan.
Panorama alam tersebut semakin melekat, sebab dari atas kapal dapat melihat matahari yang perlahan terbenam. Itulah mengapa kegiatan susur pantai tersebut diberi nama Sunset Dinner Cruise.
Di malam harinya, pemandangan tak kalah menarik. Kerlap-kerlip lampu kilang menyala. Tampak indah sembari menikmati suara angin. Ditambah dengan alunan live music maupun atraksi dance di atas kapal membuat suasana semakin meriah.
“Teluk Balikpapan saat kita lalui di malam hari sangat indah sekali. Sunset Dinner Cruise ini menjadi wisata baru bagi Balikpapan yang sangat potensial buat dikembangkan. Termasuk dalam wisata bahari,” ucap Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Balikpapan Joko Purwanto.
Dulunya, Balikpapan hanya mengandalkan pemasukan daerah dari wisata Pantai Manggar Segara Sari. Tapi sekarang, pemerintah mulai tergerak mengembangkan potensi maritim, tidak hanya pantai. BPPD Balikpapan juga semakin bergairah untuk mempromosikannya agar semakin banyak tamu dari luar daerah maupun luar negeri datang kemari.
Demi meningkatkan daya tarik wisata di Balikpapan, apalagi di tengah perkembangan pembangun Ibu Kota Negara (IKN) di mana Kota Beriman sudah ditetapkan sebagai daerah penyangga tentu harus banyak berpoles.
Itulah mengapa Joko mengajak para investor lain untuk mengembangkan sektor pariwisata Balikpapan. Sebab, mengembangkan wisata bahari tidaklah bisa sendiri. Mengenai keberadaan kapal pinisi ini pun merupakan kolaborasi antara Pemerintah Balikpapan dan Pemprov Sulawesi Selatan.
Setelah diperkenalkan akhir pekan kemarin oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dikatakan masyarakat sangat menyambut antusias. Hanya saja untuk sementara masih dalam tahap uji coba. Pemerintah masih perlu mendata dan menentukan titik-titik mana saja yang akan dikembangkan sebagai jalur wisata.
“Animonya luar biasa, banyak orang yang ingin melakukan uji coba. Artinya market-nya sudah ada, dan ini baru lokal. Untuk tamu luar daerah nantinya juga di-set up agar bisa mengikuti,” kata Joko.
Balikpapan yang notabene berada di garis pantai ini kaya potensi. Tidak hanya kapal pinisi, peminat kapal lebih besar juga perlu difasilitasi dan perlunya pengembangan restoran terapung di Balikpapan yang sangat membantu pendapatan daerah, maupun menambah destinasi wisata di Teluk Balikpapan.
Begitupun kaitannya dengan destinasi ke Pulau Balabalagan yang tidak jauh memesona dari Pulau Derawan. “Ini kesempatan bagi Balikpapan melalui Badan Promosi Pariwisata Balikpapan untuk mengembangkan dan men-create pariwisata bahari itu,” tandasnya. (ndu/k15)
Ulil Muawanah
[email protected]