SAMARINDA–Kebakaran bungker penampung bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite pada Rabu (3/8) sore diduga karena kecelakaan kerja. Pasalnya, pembersih dilakukan sudah sesuai dengan standar keselamatan kerja. Itu diungkapkan Manager SPBU Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang, Fahrul.
Untuk diketahui, akibat kecelakaan kerja itu dua orang mengalami luka bakar. Yakni, Didha Dony Damara dan Suwarno yang merupakan ayah dan anak dari Balikpapan. Pembersihan bungker atau tangki pendam itu memang baru dilakukan semenjak SPBU dibangun. Alasannya karena data stok minyak kurang akurat.
"Kalibrasi (pembersihan) karena datanya tak akurat dan tiap bulan terjadi penyusutan. Jadi kami telusuri dengan mengecek dispenser dan pengiriman BBM. Ternyata tak ada yang salah. Kami pun curiga masalahnya ada di tangki pendam. Makanya dilakukan kalibrasi cleaning," katanya.
Mereka pun melapor ke Pertamina terkait rencana pembersihan tersebut. Sehingga pengiriman BBM jenis pertalite untuk SPBU di Jalan Bung Tomo sementara distop. PT Sindo Adi Pratama asal Balikpapan dipercaya melakukan pembersihan tersebut. "Kami sendiri yang menunjuk perusahaan yang melakukan kalibrasi itu," sambungnya.
Dia menerangkan, ketika kejadian bungker sedang dibersihkan. Menggunakan blower untuk menghilangkan hawanya. Namun ternyata ketika Dony mencabut colokan, timbul percikan api. "Mungkin karena masih ada hawanya itu terjadilah kebakaran. Jadi kalau saya bilang ini kecelakaan kerja," tegas Fahrul.
Dipaparkan, pengerjaan pembersihan oleh dua pekerja tersebut sudah sesuai standar keamanan kerja. Namun karena kecelakaan kerja, membuat tangki pendam berkapasitas 30 ribu liter tersebut terbakar. "Kalau kami lihat pekerjaan sudah safety (mengutamakan keamanan)," pungkasnya. (kri/k8)
ASEP SAIFI ARIFIAN
@asepsaifi