SAMARINDA–Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Juni 2022 sebanyak 2.513 orang. Angka itu naik 83.666,67 persen dibanding Mei 2022. Bandara yang melakukan penerbangan ke luar negeri Kaltim hanya Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.
Tingginya jumlah penumpang angkutan udara diketahui berasal dari jamaah haji yang berangkat pada Juni 2022. Diprediksikan setelah musim haji, penerbangan internasional akan kembali mencatat 0 penumpang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana mengatakan, pada Juni ada 2.513 orang yang berangkat dari Bandara Sepinggan Balikpapan. Terdapat kenaikan lebih 83 ribu persen. Kenaikan itu, berasal dari jamaah haji yang diberangkatkan melalui bandara di Kota Minyak.
“Memang pencatatan penumpang luar negeri ini berasal dari jamaah haji, keberangkatan dari Balikpapan langsung Jeddah, Arab Saudi,” jelasnya, Kamis (4/8).
Ditemui terpisah, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kaltim I Gusti Bagus Putra mengatakan, wajar bila bulan lalu terjadi peningkatan jumlah penerbangan internasional hingga 83 ribu persen. Keberangkatan internasional itu berasal dari jamaah haji. Namun, penerbangan luar negeri itu dari pesawat charter. “Jadi hitungannya bukan pesawat reguler, karena memang Kaltim belum kembali membuka rute internasional,” bebernya.
Menurut dia, pesawat charter dari luar negeri seperti itu tentunya tidak berdampak pada industri travel agent di daerah. Mungkin travel agent untuk umrah dan haji biasa sedikit berdampak. Namun bila jamaah haji biasanya langsung dari Kementerian Agama, hanya sedikit yang melalui travel agent. Sehingga dampaknya tidak terlalu terasa.
Setelah musim haji itu, penerbangan internasional akan kembali mencatat 0 orang kedatangan atau keberangkatan internasional. Sebab memang Kaltim belum melayani penerbangan internasional. Mungkin akan tetap ada orang asing yang masuk Kaltim, terkait urusan investasi atau pembangunan ibu kota negara (IKN).
Namun, pencatatannya akan masuk penerbangan domestik, misal dari Jakarta-Balikpapan, atau Bali–Balikpapan. “Kalau tamu luar negeri seperti itu, baru bisa berdampak pada industri travel agent lokal di Kaltim,” pungkasnya. (rom/k8)
CATUR MAIYULINDA
@caturmaiyulinda