MENGEMBANGKAN usaha berbasis online, Eva Sulistyowati justru lebih senang jika mengikuti bazar. Mulanya memang diajak ketika baru pertama merintis pada 2017. Setelah itu, dia gencar mencari informasi di mana lagi bazar akan digelar.
“Justru selain mulut ke mulut, bazar itu yang paling cepat untuk mengenalkan produk. Saya juga bisa interaksi. Dan alhamdulillah, dibantu promosi sama kayak selebgram Samarinda. Padahal enggak bayar saya, enggak keluar uang. Jadi orang tahu karena rasa atau kualitas,” ungkap ibu dua anak itu.
Dalam satu bulan, 3–4 kegiatan dia ikuti. “Kayak di BIGmall itu yang pecah, lima hari itu bisa 500–1.000 bungkus yang terjual. Saya jual sebungkus ini kan Rp 20 ribu. Kalau dulu sebelum pandemi bisa 100 kilogram per bulan, tapi karena pandemi turun. Kan saya juga jual ke luar pulau yang lumayan, jadi kayak oleh-oleh. Tapi ini alhamdulillah perlahan mulai naik lagi,” jelasnya.
Bazar adalah cara ampuh untuk mengenalkan produknya. Apalagi untuk membuktikan rasa dibanding amplang pada umumnya. Kemudian promosi mulut ke mulut. Bagi mereka yang sudah tahu, pelanggan sendiri yang datang untuk memesan dalam jumlah besar. Apalagi jika untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
Kini dibantu tiga karyawan untuk menjalankan bisnis. Termasuk bagian packing hingga menjaga stan ketika mengikuti event. Memang dasarnya tak bisa diam, Eva justru senang ketika melihat peluang-peluang baru untuk berwirausaha.
Selain melihat peluang amplang, saudaranya ada yang pandai membuat madu mongso. Eva juga memanfaatkan hal itu. Secara tidak langsung, pemberdayaan bagi mereka yang memiliki produk bernilai jual.
Eva juga mengaku tak menutup kemungkinan untuk peluang bisnis lain ke depannya. Kemampuannya menjalankan usaha juga berawal dari autodidak. Juga, pengalaman sebelumnya bekerja di perbankan dalam menangani nasabah pengusaha. “Jadi ada kayak dapat ilmu dari nasabah yang sharing soal usahanya. Sejauh ini semua berdasarkan pengalaman,” sebutnya.
Selain itu, dia memiliki usaha olahan pentol dan minuman teh. Berdasarkan peluang yang ada. Perlahan tapi pasti, dia coba mengembangkan bisnisnya. “Harapannya tentu mau buka toko. Karena sering sopir travel itu mampir ke sini lihat di Google Maps, karena kan sekalian jalur ke Bandara APT Pranoto kan. Jadi semoga bisa ada toko,” tutupnya. (ndu/k8)
RADEN RORO MIRA
@rdnrrmr