SAMARINDA – Sudah 10 bulan berturut-turut Kaltim tidak mencatat adanya wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk daerah ini. Hal itu wajar, mengingat Benua Etam memang bukan tujuan utama pelancong internasional. Saat ini, masih masa transisi, sebab gerbang wisman Indonesia, yaitu Bali, juga baru dibuka awal 2022. Sehingga masih ada harapan peningkatan kunjungan wisman membaik pada triwulan ketiga 2022.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Kaltim I Gusti Bagus Putra mengatakan, wajar saja jika wisman tercatat masih nol sejak Agustus 2021 hingga Mei 2022. Sebab, saat Covid-19 seluruh penerbangan internasional terbatas. Apalagi untuk daerah seperti Kaltim yang memang bukan tujuan utama internasional. Bahkan di Kaltim sebelum pandemi Covid-19, memang jumlah wismannya tidak memuaskan.
“Sehingga harus dimaklumi jika dalam keadaan sekarang, wismannya masih nol. Penurunan wisman pada saat pandemi merupakan hal wajar, tentunya tidak bisa langsung mengembalikan keadaan,” ungkapnya, Kamis (21/7).
Menurutnya, perlu diketahui Kaltim belum masuk tujuan wisata utama untuk pelancong internasional. Sehingga meskipun penerbangan dan transportasi dibuka lagi, tidak akan terlalu berpengaruh banyak terhadap kunjungan. Sebab selain tantangan Covid-19, perkembangan pariwisata pihaknya mengakui masih ada banyak tantangan, seperti minimnya infrastruktur pendukung.
Sejak Bali kembali membuka penerbangan internasional pada Maret lalu, dampaknya mungkin bisa dirasakan Kaltim. Namun, tetap bergantung kebijakan daerah masing-masing. Saat ini Bali sudah membuka keran wisatawan dari beberapa negara. Dampaknya baru bisa dirasakan sekitar Juli 2022. Untuk Kaltim sepertinya juga sudah mulai mempermudah kedatangan wisman, sehingga bisa saja terdongkrak.
Saat ini penerbangan domestik sudah sangat bergairah sekali. Peningkatan terjadi di bandara Samarinda, maupun Balikpapan. Ini tentunya menjadi angin segar bagi dunia pariwisata, sebab mobilitas masyarakat mulai meningkat kembali.
“Data BPS kan baru Mei, mungkin nanti kalau sudah ada data Juli dan Agustus baru bisa terlihat. Namun kami melihat sudah banyak pergerakan masyarakat, sehingga kita tetap optimistis, dunia pariwisata bisa terus tumbuh,” pungkasnya.
Ditemui terpisah, Ketua Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) Kaltim Joko Purwanto mengatakan, jika BPS Kaltim mencatat 10 bulan Kaltim tidak kedatangan wisman, pelaku usaha malah mencatat dua tahun tidak ada wisman ke daerah ini. Tepatnya selama pandemi Covid-19. Sebab selama pandemi, border antar-negara tidak dibuka. Sehingga catatan BPS yang masih ada kedatangan wisaman itu, diyakini berasal dari pekerja asing, bukan wisatawan.
“Memang kalau wisatawan belum ada masuk ke Kaltim, kalau pun ada orang asing itu pekerja,” jelasnya, Kamis (21/7).
Dia menjelaskan, sejak dibukanya gerbang wisatawan internasional di Bali pada Maret, pihaknya sudah mulai mencatat ada rencana masuk 1-2 orang wisman ke Kaltim. Saat dibuka penerbangan internasional, Bali mencatat kunjungan wisman sudah meningkat 600 persen dibandingkan saat pandemi.
Tentunya, ini akan berdampak pada daerah lain seperti Kaltim. Kunjungan wisman Benua Etam membaik pada Juli dan Agustus. Sebab pada bulan tersebut memasuki musim panas, dan memasuki masa libur para wisatawan Eropa, sehingga banyak wisatawan yang berlibur ke Indonesia. Saat itu, bisa saja para wisatawan asing ini menuju Kaltim.
“Saat ini baru mulai ada wisman, karena keran pariwisatanya sudah dibuka,” tuturnya.
Menurut Joko, saat ini kondisi pariwisata bisa mulai membaik, sebab penerbangan di Bali sudah dibuka untuk internasional. Begitu juga beberapa daerah lain, juga sudah mulai membuka. Harapannya, dengan banyaknya penerbangan yang sudah mulai membuka jalur internsional, bisa menambah wisatawan untuk masuk ke Benua Etam.
Data BPS Kaltim baru sampai Mei, nanti ketika sudah memasuki data Juni dan Juli baru bisa terlihat, apakah memang ada pencatatan wisman, atau sama saja. Namun, sejak bulan ini memang sudah ada book wisman masuk daerah ini.
“Bulan ini sudah ada mencatat 1-2 orang wisman yang masuk Kaltim. Semoga bisa semakin meningkat, dengan dibukanya border di beberapa daerah,” pungkasnya. (dwi)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda