SAMARINDA - Pertumbuhan jumlah investor dan transaksi pasar modal di Kaltim sangat baik, tecermin dari pertumbuhan SID (single investor identification) pada Desember 2021 sebanyak 126.878, menjadi 154.649 pada Juni 2022 (meningkat 21,88 persen). Sementara peningkatan nilai transaksi pada Desember 2021 sebesar Rp 1,7 triliun menjadi Rp 1,9 triliun pada Juni 2022 (meningkat 8,6 persen).
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso mengatakan, belakangan ini saham menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin populer dan mulai disukai oleh masyarakat. Hal ini tentu tidak terlepas dari semakin terbukanya kesadaran masyarakat, bahwa menyimpan uang di tabungan saja tidak cukup.
“Berinvestasi pada saham tentunya memiliki potensi untuk memberikan keuntungan bagi para investor,” jelasnya saat menghadiri acara Sekolah Pasar Modal di Hotel Aston Hotel Samarinda, Senin (18/7).
Menurutnya, terdapat dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan oleh para investor saat berinvestasi saham, yaitu capital gain dan dividen. Tidak heran masyarakat yang semakin cerdas dan melek investasi mengalami pergeseran gaya hidup, dari "saving society" menjadi "investing society".
Inflasi terus terjadi sepanjang waktu, sehingga menurutnya apabila uang tidak dimanfaatkan dengan tepat, maka akan terus mengalami kerugian yang disebabkan menurunnya nilai mata uang. Sehingga, dari permasalahan ini investasi merupakan salah satu solusi untuk melawan inflasi. Bagi para milenial, memahami apa itu saham dan seluk-beluk pasar modal adalah suatu keharusan.
Dengan begitu, Anda tidak akan salah langkah jika ingin berinvestasi di kemudian hari. Perlu Anda ketahui bahwa investasi jenis ini sangatlah berpotensi dalam memberikan keuntungan besar, bagi Anda dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, investasi jenis ini memiliki risiko yang cukup besar. Maka dari itu, Anda harus mempelajarinya lebih dalam.
“Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kota Samarinda saya mendukung pelaksanaan Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Hipmi Samarinda dan pihak terkait ini. Semoga acara ini dapat bermanfaat. Di antaranya memberikan edukasi yang tepat terkait masalah investasi saham, mekanisme untuk menjadi investor saham, teori pemilihan saham, serta meningkatkan awareness bahwa investasi saham itu mudah dan terjangkau,” pungkasnya.
Ditemui bersamaan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, berbicara tentang investasi, merupakan salah satu instrumen penting yang perlu dipersiapkan dengan tujuan sejahtera secara finansial pada masa yang akan datang. Terdapat banyak sekali produk investasi yang tersedia dan mudah diakses oleh masyarakat, salah satu yang paling mudah ditemui adalah produk deposito yang di bank.
Namun, tidak sedikit orang yang belum terpuaskan dengan imbal hasil yang ditawarkan pada produk tersebut atau belum memiliki jumlah nominal minimum yang ditetapkan oleh bank, sehingga akhirnya mengambil beberapa pilihan alternatif yang ada tanpa memiliki dasar pemahaman yang cukup.
“Namun dengan hadirnya Sekolah Pasar Modal ini akan mempermudah para peserta untuk mendapatkan materi tentang Pengenalan tentang investasi seperti langkah memulai investasi di pasar modal, konsep dasar pasar modal dan produk pasar modal, peran BEI dan struktur pasar modal Indonesia, konsep dasar dan informasi perdagangan saham di pasar modal, serta mengenal langkah jual-beli di aplikasi online trading,” ungkapnya.
Dengan adanya Sekolah Pasar Modal ini, pihaknya berharap para peserta mampu memahami alur investasi, mengembangkan kemampuan analisisnya dalam Pasar Modal, dan terhindar dari jerat penawaran investasi bodong.
Saat ini, pertumbuhan jumlah investor dan peningkatan jumlah transaksi pasar modal di Kaltim sudah sangat baik, tecermin dari pertumbuhan SID pada Desember 2021 sebanyak 126.878 menjadi 154.649 pada Juni 2022 (meningkat 21,88 persen), sementara peningkatan nilai transaksi pada Desember 2021 sebesar Rp 1,7 triliun menjadi Rp 1,9 triliun pada Juni 2022 (meningkat 8,6 persen).
Kaltim menempati posisi pertama jumlah SID terbanyak di Kalimantan, namun menempati posisi kedua dari jumlah transaksi di bawah Kalimantan Barat. “Investasi di pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi anak bangsa untuk turut memberikan andil dalam membangkitkan perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan landasan pengetahuan yang memadai untuk memulai investasi dengan aman dan perhitungan matang. Jangan lagi ada yang terjerat investasi bodong karena kurangnya pemahaman, dan ketiadaan proses analisis 2L (legal dan logis) sebelum memulai berinvestasi,” pungkasnya. (ndu/k15)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda