PETENIS Tunisia Ons Jabeur memang gagal merengkuh gelar grand slam pertamanya di Wimbledon, Minggu (10/7). Dia takluk di tangan petenis Kazakhstan Elena Rybakina. Namun, itu sama sekali tidak mengurangi kebanggaan negerinya, Tunisia, terhadap petenis 27 tahun tersebut.
Jabeur kini tercatat sebagai perempuan Afrika sekaligus keturunan Arab pertama yang sanggup menembus final grand slam. Capaian itu membuat masyarakat Tunisia punya julukan baru untuk Jabeur. Karena membawa kebanggaan dan kebahagiaan untuk satu negara, masyarakat Tunisia menabalkannya sebagai duta kebahagiaan.
”Pemerintah kami tidak akan bisa menyamai publisitas yang dilakukan Jabeur untuk negara ini. Bahkan jika mereka menghabiskan jutaan dolar,’’ ucap Zaher Edine Dahman, seorang warga Tunisia yang diwawancarai AFP.
Menteri Olahraga Tunisia Kamel Deguiche bahkan akan membuat perayaan untuk Jabeur. (jpc)