TAK ada amunisi khusus dari tiga calon rektor Universitas Mulawarman (Unmul) yang akan berlaga dalam tahapan pemilihan akhir di Kemendikbudristek. Diketahui, berdasarkan rapat senat yang digelar Selasa (28/6), dari lima kandidat, terpilih tiga nama. Mereka adalah Dr Ir Abdunnur, Prof Dr Bohari Yusuf, dan Dr Eng Idris.
Nama-nama mereka sudah diserahkan ke Kemendikbudristek dan tengah menunggu jadwal uji kelayakan dan kepatuhan. Kepada Kaltim Post, Abdunnur mengatakan tidak menyiapkan hal khusus. Dirinya masih mengevaluasi gelaran pemilihan bakal calon rektor yang dilakukan Senat Unmul dua hari lalu. Selain itu, ada upaya koordinasi dan konsolidasi internal. “Untuk penguatan suara internal pada semua anggota senat universitas,” ucapnya (29/6).
Selain itu, Abdunnur menyiapkan akses jalur kementerian dari berbagai pihak terkait penguatan suara menteri. Diwartakan sebelumnya, dari rapat senat tertutup dua hari lalu, Abdunnur menjadi kandidat calon rektor Unmul dengan suara terbanyak. Dari 86 suara senat, dia berhasil mendapat 27 suara. Saat ini Abdunnur menjabat sebagai wakil rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan. Dia menjadi satu-satunya calon rektor yang merupakan alumnus Universitas Mulawarman. Dia menamatkan pendidikan Strata 1 di Unmul. Sementara pendidikan pascasarjananya ditempuh di universitas lain.
Terpisah, calon rektor lainnya, Prof Bohari Yusuf mengatakan, tak punya strategi khusus pada tahapan pemilihan di kementerian. Dia mengaku akan melakukan sesuai aturan kementerian dan akan melakukan fit and proper test. “Saya akan ikuti sesuai ketentuan itu sebelum pemilihan tahap kedua nanti,” jelasnya. Namun, tidak hanya pasrah, tentunya visi-misi yang telah dia sampaikan kepada peserta sidang senat terbuka akan dia bawa ke kementerian. Dia menegaskan, tidak ada yang berubah dari visi-misinya itu. Hanya, Bohari menjelaskan bahwa dirinya akan melakukan pendalaman pada materi visi-misi yang telah dia paparkan sebelumnya.
Bohari Yusuf saat ini menjabat wakil rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas. Dia adalah pemegang gelar doktor dari Universite de Pau et Des Pays de L'Adour France. Senada dengan Bohari, Dr Idris yang kini menjabat dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unmul mengaku tak punya persiapan khusus. Dia akan berangkat dengan visi-misi yang sudah dia siapkan seperti yang dipaparkan pada rapat senat terbuka. “Saya mengalir saja nanti,” kata Idris. Dalam visi-misinya, pemegang gelar doktor dari Kyushu University, Jepang, memaparkan, pada dasarnya seluruh sumber daya harus dikerahkan untuk menghasilkan karya, mulai teknologi, seni, hingga ilmu pengetahuan. Abdunnur, Bohari Yusuf, dan Idris tengah menunggu setidaknya sebulan lagi untuk segera tahu siapa saja yang bakal menggantikan Prof Masjaya sebagai rektor Unmul.
Selain memimpin Unmul periode 2022–2026, tugas rektor terpilih yang tak kalah penting adalah menyiapkan Unmul dalam menyongsong pemindahan ibu kota negara (IKN) di Kaltim. Tiga calon rektor punya kans sama. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi punya 35 persen atau 47 hak suara dari total pemilih yang hadir. Sementara senat memiliki 65 persen atau 86 suara dan masing-masing anggota senat memiliki hak suara yang sama.
Untuk menentukan ke mana suara menteri diberikan, menteri terlebih dulu membentuk tim penilai kinerja calon rektor Unmul. Hasil penilaian tim penilai kinerja menjadi pertimbangan menteri dalam melaksanakan haknya. Dalam melaksanakan haknya, menteri dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk. Apabila terdapat dua calon rektor Unmul yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, dilakukan pemilihan putaran kedua pada hari yang sama untuk menghasilkan peringkat suara terbanyak. Peraih suara terbanyak ditetapkan sebagai calon rektor Unmul terpilih. (riz/k16)
NOFFIYATUL CHALIMAH
[email protected]