Hasil perjuangan Andika Yohantoro, tokoh muda Kutai Timur (Kutim) di bidang lingkungan masih segar di ingatan. Dia mendapatkan piagam Kalpataru tingkat Kaltim beberapa waktu lalu.
SEJAUH ini, Andika konsisten menjalankan program sedekah sampah, dengan mendorong nasabah Bank Sampah, agar tabungan sampah mereka disedekahkan. Hasil sedekah tersebut digunakan untuk kegiatan sosial. Bahkan, dia bersama rekannya berhasil merenovasi tiga rumah tak layak menjadi layak huni, yang sumber dananya dari sedekah sampah.
“Selain renovasi rumah layak huni, ada juga kegiatan santunan kepada anak yatim dan kegiatan Jumat berbagi. Biasanya membagikan makanan bagi yang kesulitan mendapatkan makanan,” kata Ketua Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) itu.
Menurutnya, program Bank Sampah sebatas gagasan awal. Pihaknya masih berkoordinasi dengan KPC dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Mengingat, Bank Sampah merupakan salah satu inovasi lingkungan yang menjadi program RKPL sejak 2009. Bahkan, masih banyak program lain, yakni pengangkutan sampah rumah tangga, pemilahan serta daur ulang sampah menjadi kompos. Ya, kompos yang dihasilkan diberi merk Raja Kompos.
“Program RKPL lainya juga berupa pendampingan 15 sekolah Adiwiyata di Sangatta, pendampingan RT percontohan dan pembuatan demplot tanaman hasil pemupukan Raja Kompos,” bebernya.
Dia mengaku bangga. Sebab SD 004 Sangatta Utara, salah satu sekolah yang didampinginya, telah meraih predikat Adiwiyata Nasional dan meraih penghargaan dari Presiden RI.“Ini salah satu yang membanggakan kami,” ucapnya. Seperti diketahui, Andika meraih penghargaan Kalpataru tingkat Kaltim, kategori penyelamat lingkungan dari Gubernur Kaltim Isran Noor. Dia terpilih bersama lima kandidat dari kabupaten kota lainnya di Kaltim, dan berhak mewakili Kaltim di ajang Kalpataru tingkat nasional.
Sepak terjangnya sebagai penyelamat lingkungan tidak perlu diragukan. Mengingat, dia menggeluti dunia pengolahan sampah sejak 2009, bersama organisasi Ikatan Remaja Masjid (Irma) di lingkungan tempat tinggalnya, Kelurahan Teluk Lingga, Sangatta Utara. Kiprahnya semakin meningkat setelah mendapatkan pendampingan PT KPC, melalui program corporate social responsibility (CSR). Setelah mendapatkan pendampingan KPC, Irma menjelma menjadi CV RKPL dengan 13 anggota.
Mereka dipercaya mengelola fasilitas composing training center (CTC) milik KPC, sebagai sentral kegiatan RKPL. Hingga kini, RKPL telah memproduksi seribu ton lebih pupuk kompos. Sebagian besarnya diserap KPC untuk penanaman di lahan reklamasi. Andika juga telah memberikan pelatihan kompos kepada 1.200 orang, serta meningkatkan manfaat CTC untuk masyarakat. Sejauh ini, CTC telah memberikan manfaat kepada 41 lembaga, 1.780 pengunjung, 725 kepala keluarga (KK) dan 19 lembaga peduli lingkungan.
Andhika Yohantoro telah menginspirasi lahirnya Perda 7/2012 tentang Pengelolaan Sampah dan kegiatannya telah memberikan dampak positif untuk perubahan lingkungan di Kota Sangatta. Adapun program sedekah sampah, menjadi andalannya untuk diajukan pada nominasi Kalpataru Nasional 2023. “Untuk seleksi tingkat Nasional, saya siapkan Program Sedekah Sampah. Program ini telah berjalan cukup lama dan manfaatnya sudah dirasakan banyak kalangan,” tuturnya. (dq/far)