Pid,ok.2406
Ok/ttg
Hal 1
Keinginan menembus skuad utama, minimnya ajang untuk merebut trofi, dan demi menghibur penonton jadi dalih tingginya intensitas Piala Presiden. Padahal, mereka yang tumbang karena cedera potensial mengganggu persiapan menuju kompetisi sesungguhnya.
FARID S.M., Solo-TAUFIQ A., Bandung, BAGUS P.P., Surabaya
KALAU Liga 1 benar dimulai Juli ini, bisa dipahami kegalauan pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts. Dua pemain pentingnya, rekrutan baru Ciro Alves dan kapten Victor Igbonefo, cedera dalam laga Piala Presiden melawan Persebaya Surabaya.
Cederanya juga tidak ringan. Ciro mengalami patah tulang bahu dan diperkirakan absen enam pekan. Igbonefo lebih parah lagi, cedera tulang pipi dan harus menepi dua–tiga bulan. Bisa jadi mereka tidak akan bisa tampil di sisa pertandingan Piala Presiden yang bakal dijalani Persib. Padahal, Alberts menyebut tujuan utamanya di turnamen pemanasan itu untuk memberikan kesempatan kepada para rekrutan baru.
”Ciro cedera saat dia mulai menunjukkan performa terbaik,” kata Alberts.
Tapi, memang di situlah letak anomali Piala Presiden: hanya turnamen pemanasan, ajang uji coba, tapi intensitasnya demikian tinggi. Tak ubahnya duel di kompetisi resmi.
Tekling-tekling keras, sikutan berbahaya, hingga protes dengan nada sangat tinggi kepada wasit terjadi di hampir semua laga sejauh ini. Jadilah sejumlah pemain bergelimpangan karena cedera yang tidak ringan. Kartu kuning dan kartu merah juga mengalir seperti hujan di bulan Juni: sesuatu yang tak lumrah untuk sebuah turnamen pramusim.
Padahal, pramusim seharusnya diurus masing-masing klub. Sebab, mereka yang paling tahu kebutuhan masing-masing. Mereka yang bisa mengukur kekuatan tim mereka sendiri.
Pertanyaan besar lainnya: sepenting itukah turnamen pramusim sampai-sampai Bali United dan PSM, dua wakil Indonesia ke Piala AFC yang akan dimulai pekan depan, juga diikutkan jadi peserta? Dan Bali United sudah memastikan diri lolos ke babak selanjutnya pula. ”Seru”, bukan?
Alberts yang semasa di PSM dulu keras menentang turnamen pramusim kini berusaha memaklumi.
”Kalau seandainya Persija berlaga di rumah sendiri, lalu tidak serius dalam bermain, apakah suporter mereka bisa menerima? Persib senang bisa bermain di rumah sendiri. Karena itu, kami bermain serius untuk menang demi membahagiakan tim dan ribuan penonton,” kata pelatih asal Belanda itu.
Persebaya pun dinilai Alberts sangat serius bersaing di Piala Presiden. ”Kalau tidak serius, Persebaya tidak akan memanggil Marselino Ferdinan, Koko Ari, dan Rizky Ridho yang baru membela tim nasional untuk main di Piala Presiden. Sedangkan Persib memberikan waktu libur bagi pemain-pemain tim nasional,” kata Alberts.
Arema FC juga berambisi sekali memburu gelar di turnamen pemanasan tersebut. Tim berjuluk Singo Edan itu telah dua kali menjuarainya sejak event pramusim tersebut dihelat kali pertama pada 2015.
”Saya dan tim manajemen telah mempersiapkan pemain dan pelatih secara optimal. Semoga Arema FC bisa menjadi juara Piala Presiden untuk kali ketiga,” ujar Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana.
Pelatih Dewa United Nil Maizar juga menganggap wajar jika laga-laga di Piala Presiden 2022 selalu berlangsung dalam tensi tinggi. Sebab, para pemain juga menjadikannya ajang unjuk kemampuan. ”Mereka ingin buktikan bahwa layak bermain di tim utama. Jadi, sangat bersemangat mainnya,’’ paparnya.
Kapten Dewa United Rangga Muslim membenarkan. ”Pramusim ujian untuk bisa tembus ke skuad inti dalam tim. Jadi, kami bermain seperti laga final di setiap pertandingannya,’’ ungkapnya.
Bayangkan, turnamen pemanasan tapi dianggap seperti laga final! Wajarlah kalau kemudian korban mulai berjatuhan. Dua penggawa Arema FC, Gian Zola dan Hasyim Kipuw, termasuk di dalamnya. Dan daftar itu masih bisa bertambah panjang karena Piala Presiden baru menyelesaikan fase grup.
CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) Mohamad Hardika Aji menyebut, idealnya, klub-klub menjadikan turnamen pramusim sebagai ajang pemanasan. Dan, menurut Aji, banyak klub yang sudah mengubah mindset mereka.
”Beberapa tim sudah menjadikan ajang ini sebagai momentum pemanasan. Salah satunya, Bali United. Pemain-pemain mereka terlihat sangat fun dan enjoy seperti layaknya pramusim pada umumnya,” ujar Aji.
Finance Committee of Division Asia/Oceania FIFPRO itu mencoba mengaitkan tingginya intensitas di Piala Presiden itu dengan minimnya ajang untuk meraih trofi di dalam negeri. ”Hanya Liga 1. Jadi, turnamen-turnamen pramusim dipakai untuk memburu trofi, terutama buat tim-tim besar,” terang Aji.
Namun, Aji mengingatkan klub untuk menjamin kebugaran pemain selama turnamen pramusim. Sebab, ada beberapa klub yang menjadikannya sebagai ajang trial (tes) pemain. Persija, misalnya, mengetes tiga pemain asal Jepang: Norito Hashiguchi, Ryohe Miyazaki, dan Daisuke Kobayashi.
”Kontrak pemain trial harus clear. Kalau cedera saat trial di turnamen pramusim, harus ada penanganan, bahkan kompensasi yang setimpal. Jika tidak, pemain akan kesulitan,” jelasnya.
Aji menambahkan, awalnya, klub-klub menolak untuk memberikan kontrak pramusim kepada pemain trial. Namun, operator turnamen membuat peraturan bahwa semua pemain trial, baik lokal maupun asing, wajib diikat kontrak saat berlaga di Piala Presiden 2022. ”Kontrak itu setidaknya untuk melindungi pemain,” tegas Aji. (fiq/rid/gus/c6/ttg)