Rencana AirAsia membuka rute baru, Balikpapan–Bali memberi gairah baru bagi industri pariwisata. Diyakini kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara akan meningkat signifikan. Apalagi, Bumi Etam juga punya destinasi wisata alam yang tak kalah istimewa dengan daerah lain.
BALIKPAPAN–Rute baru tersebut akan dibuka AirAsia, Juli 2022 mendatang. Tak hanya Bali–Balikpapan, maskapai penerbangan ini membuka rute Medan–Bali dan Medan–Bandung. Ketiga rute ini diharapkan bisa mendorong kunjungan dari dan antar-wilayah Bali, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat melalui konektivitas yang ditawarkan.
Menambah destinasi Balikpapan ke dalam jaringannya dan merupakan destinasi AirAsia ke-15 yang dibuka kembali di Indonesia. Pelanggan AirAsia di Balikpapan nantinya dapat terhubung langsung ke Bali atau lanjut ke berbagai destinasi internasional yang terkoneksi dengan Bali seperti Perth, Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura.
“Kita sambut baik lah penambahan rute yang dilakukan pihak AirAsia, karena bisa memperlancar pariwisata,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Sahmal Hurip, kemarin (17/6).
Menimbang kondisi sekarang, dia mengatakan, penambahan rute membutuhkan waktu serta pertimbangan dari berbagai aspek. Dari itu, belum semua maskapai kembali membuka rute baru. Beberapa waktu lalu terdapat pula maskapai meluncurkan layanan penerbangan baru. Itu pun masih banyak PR harus ditingkatkan oleh pihak maskapai.
Sedangkan kalau dari sisi dampak penerbangan terhadap okupansi hotel, menurut dia, belum bisa digambarkan secara gamblang. “Okupansi dipengaruhi pergerakan manusia. Tapi apakah penambahan rute penerbangan baru tersebut menambah ke okupansi hotel juga, itu belum tentu,” ujarnya.
Menghadapi kenaikan angka Covid-19 yang lagi merebak kembali di beberapa daerah di Indonesia, itu jelas perlu mendapatkan atensi bersama. Sahmal berujar, tidak hanya pengusaha, masyarakat secara keseluruhan sudah lelah terhadap situasi pagebluk. Menyita waktu dan pikiran, perekonomian yang baru saja membaik dapat saja terancam bila tidak segera ditanggulangi.
Padahal, bagi pengusaha perhotelan, musim libur sekolah panjang yang baru saja tiba dapat mendongkrak okupansi lebih baik. Dia hanya bisa berharap, Covid-19 di Kaltim, khususnya Balikpapan tidak lagi melonjak.
“Varian baru dan kasus meningkat di beberapa daerah dikhawatirkan dapat kembali mengganggu perekonomian Balikpapan. Padahal, saat ini okupansi hotel sudah baik dan jelang libur panjang sekolah bisa berpotensi ada kenaikan hunian. Semoga saja tidak ada lagi cerita-cerita sedih, karena kita lagi berjuang biar ekonomi segera bangkit,” tutur Sahmal.
Ditambahkan Anggota DPRD Kaltim Muhammad Adam Sinte hingga sekarang sektor pariwisata di Kaltim bukan sesuatu hal yang menjadi unggulan. Alasan bukan menjadi primadona karena ketergantungan terhadap sektor industri dan jasa lebih dominan.
Dia yang dulunya begitu disibukkan agenda ke berbagai daerah juga melihat bagaimana penerbangan belum pulih sepenuhnya. Disebabkan selama pagebluk yang melanda selama dua tahun terakhir juga meroketnya harga minyak dunia memberi pengaruh terhadap harga-harga barang.
“Memang kenaikan ini sangat memengaruhi masyarakat, minat orang buat naik pesawat juga berkurang. Sekarang jalur laut dan darat di Kaltim pun padat,” sebut Adam.
Sempat stagnan, membuat jumlah penerbangan berkurang. Walau perlahan pihak maskapai tengah berupaya meningkatkan kembali penerbangan, meski belum seperti sediakala. Tapi setidaknya, kata Adam sekarang pergerakan orang diikuti pula barang itu mulai meningkat dan memengaruhi penambahan ekonomi pula.
“Sebelum pandemi, jumlah flight tujuan Balikpapan–Jakarta, Jakarta–Balikpapan bisa delapan kali sehari sekarang tinggal sekali sehari. Ya, semoga saja tidak ada lagi kasus Covid-19 di Kaltim yang meningkat. Agar penerbangan segera bertambah dan kegiatan ekonomi masyarakat berjalan lancar lagi,” harapnya.
Dari jumlah rute penerbangan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan saat ini barulah mencapai 25, terdiri dari 22 penerbangan domestik dan 3 internasional. Mengenai itu, Airport Operation Services and Security Senior Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Arief Sirajuddin mengatakan, sebelum pandemi di pengujung 2019 akhir, telah ada beberapa maskapai yang datang seperti Royal Brunei, Malaysia Airline, dan Scoot dari maskapai Singapura.
Dia berujar, sebagai bandara internasional diharapkan akan semakin banyak rute baru. Bertambahnya rute tersebut, tentu sangat berdampak terhadap tingkat penerbangan. Walau belum sepenuhnya normal, tapi seiring dengan keputusan pemerintah RI memindahkan IKN ke Tanah Borneo bisa berdampak positif terhadap layanan udara itu sendiri.
“Semoga saja penerbangan langsung ke negara tersebut atau layanan direct call juga bertambah. Karena situasi dan isu global serta kenaikan avtur, dunia penerbangan turut kena imbasnya. Ini juga merupakan tantangan, apa saja sih daya tarik dan kenapa orang harus datang ke Balikpapan? Di luar IKN, kita harus punya sesuatu yang benar-benar bisa dijual supaya orang mau datang kemari secara berkelanjutan,” pungkasnya. (ndu/k8)
Ulil Muawanah
[email protected]