Dalam sebuah kesempatan, Chita Wijaya bersama keluarga memutuskan menikmati berbagai titik destinasi wisata di Sulawesi Selatan. Menikmati panorama alam sekaligus berwisata.
PAGI bertemu senja. Waktu berseling tidak terasa berlalu di antara guratan senda gurau keluarga besar Chita Wijaya. Pada perjalanannya kali ini, Chita menjelajahi beberapa daerah. Dia yang sukai alam, tidak berhenti takjub. Indonesia yang kaya menyimpan banyak khazanah. Salah satunya Taman Purbakala Batu Pake Gojeng di Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Batu Pake Gojeng bukan semata-mata julukan untuk taman prasejarah tersebut. Label itu berarti batu yang dipahat, sedangkan gojeng ialah nama tempat batu pahat itu ditemukan.
Tak hanya itu, taman purbakala ini juga berada di ketinggian 125 meter dari permukaan laut (mdpl). Selain sebagai taman purbakala, Batu Pake Gojeng juga tempat bersejarah. Dulunya, tempat ini dijadikan sebagai markas pengintaian utama oleh tentara Jepang pada saat perang dunia kedua.
Kemudian, “surga bermain” Taman Hiburan Mattampa yang menyatu dengan alam pegunungan memberikan pesona tersendiri. Di tempat itu, terdapat pula museum karst yang di dalamnya pengunjung bisa melihat aneka batu-batuan karst dan fauna yang habitatnya hidup.
Ingin mencoba merasakan pemandian alam, Chita menganjurkan agar menyambangi Desa Bontobulaeng, Bulukumba. Di sini terdapat pemandian yang bersumber langsung dari mata air. Airnya terasa dingin, tentu saja. Inilah Pemandian Bangkeng-Bangkeng, di mana pengunjung bahkan bisa melihat beberapa tembusan mata air dari sela-sela pohon dan bebatuan yang terus mengalir.
Wisata air lainnya, ialah Air Terjun Kembar Barambang. Dua air terjun yang sama dan saling berdampingan hanya berjarak 60 meter. Berada di Desa Barambang Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong.
Agar bisa sampai ke sana, pengunjung perlu melewati tangga seribu menuju lokasi pemandian itu. Dilengkapi fasilitas gazebo buat bersantai, dan juga bendung talut, yang berfungsi untuk menunjang kegiatan masyarakat petani di sini.
Setelah itu, menyempatkan waktu pula buat bertandang ke Jeneponto, demi melihat si Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Kehadiran kincir angin raksasa ini sepintas menghadirkan suasana yang tak jauh berbeda dari Oregon, Amerika Serikat, di mana Shepherds Flat Wind Farm berada. Terlebih pemandangan sekitarnya yang berupa hamparan sawah hijau. Menjulang tinggi, dari kejauhan sudah menarik perhatian.
Banyak kawasan pesisir bisa disambangi. Seperti anjungan Pantai Losari yang menjadi tempat favorit masyarakat kala melihat panorama matahari tenggelam. Tidak lupa buat mampir ke pusat oleh-oleh jajanan tradisional, menyesap rempah sop saudara ataupun ikan bakar yang dagingnya terasa segar.
Lalu, Pantai Tanjung Bira Bulukumba dengan ciri khas pasir putihnya yang lembut. Pantai ini juga dikenal karena terdapat rumah pembuatan kapal tradisional pinisi. Kapal ini merupakan kapal tradisional dan khas rakyat Sulawesi terutama suku Bugis. (ndy/k8)
ULIL MU’AWANAH
[email protected]