RIO Satrio telah merilis single berjudul Payung. Bercerita tentang sebuah hubungan. Solois asal Kota Tepian itu turut merilis video klip dengan konsep tidak seperti biasa.
Setelah merilis single “Payung” pada 8 Mei, Rio melemparkan kembali music video “Payung” untuk para warga bumi. Sebelumnya, lagu “Payung’’ menjadi bahan obrolan karena membawa alat musik daerah khas Kutai, yakni gambus setelah lagu “Sisi Timur Kelahiran Baru” pun menggunakan sape alat musik khas Dayak.
Dibalut dengan konsep pernikahan, dengan menggunakan dua pasangan serta keluarga yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sang pria mencoba meyakinkan pasangannya untuk menuju jenjang yang lebih serius seperti mimpi perempuan pada umumnya digambarkan pada visual lagu “Payung”. Kekuatan lirik Rio Satrio yang ditujukan kepada keluarga kecilnya. Dia pun memenuhi ekspektasi penggemarnya, para warga bumi lewat single terakhir yang juga menjadi judul album keduanya. Rio Satrio meluncurkan music video “Payung” di channel YouTube-nya. Dia memercayakan pembuatan music video kepada Jivo Huseri, director dari Jakarta yang menyukai karyanya, dan Hadi Cahyo sebagai executive produser yang merupakan manager barunya.
“Lagunya ringan, musiknya asik, videonya lucu, keren,” tulis salah satu netizen. “Keren tapi lawak,’’ ucap netizen lainnya. Lagu “Payung” merupakan single baru yang dibuat awal pandemi Covid-19, dan akan menyusul kesuksesan dua single Rio Satrio sebelumnya, yakni Senja di Aksara Bintang, serta Cerita Daun dan Bumi.
Hadi mengungkapkan, industri musik di daerah tak kalah berkembang. “Pasti sangat senang sekali dengan kondisi yang mulai normal seperti sekarang. Musisi siap berkarya, manajernya siap membangun relasi, serta kerja samanya. Dan lagu Payung aku lihat sebuah momentum terbaik Rio yang setelah ini mengeluarkan albumnya,” ungkapnya. Dia juga menyampaikan kepada para musisi lokal untuk terus melihat peluang yang ada. “Bentuk diri atau band-nya seperti apa, dan jangan lupa bentuk timnya. Diskusi banyak hal dengan siapa pun akan memperkaya untuk karya-karyanya,” kuncinya. (dra/k16)