Liverpool vs Real Madrid, Mencari Definisi Taktik Terbaik

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 13:40 WIB
Klopp dan Ancelotti
Klopp dan Ancelotti

Perang taktik Liverpool dan Real Madrid menjadi tontonan seru di final Liga Champions dini hari nanti. Mampukah gaya klasik dan adaptif ala Carlo Ancelotti mengatasi direct pass dan full pressing ala Juergen Klopp?

 

PARIS–Pujian besar terhadap taktik Juergen Klopp diutarakan oleh manajer Manchester City Pep Guardiola yang berjuang sangat keras hingga hari terakhir Premier League untuk memenangi gelar liga 2021/2022. Dalam tiga pertemuan musim lalu, Guardiola sama sekali belum bisa mengalahkan The Reds baik di liga maupun kompetisi lain (Piala FA).

Guardiola yang terkenal kaya taktik utamanya mendominasi penguasan bola tak bisa menaklukkan tangguhnya skuad Liverpool. Tentu saja, performa The Reds merupakan hasil keras Klopp sejak datang di Anfield pada 2015 lalu.

Klopp mengoptimalkan taktik yang ia pelajari sejak lama yakni gegenpressing. Mulanya ia menerapkan itu untuk mengimbangi sepak bola Inggris yang dikenal dengan daya tahannya untuk bermain cepat. Namun, kini The Reds menjelma menjadi kekuatan utama sepak bola Inggris. Gelar Liga Champions 2018/2019, gelar Premier League 2019/2020, kemudian Piala FA 2021/2022, Piala Liga 2021/2022, dan Piala Super Eropa 2019/2020 cukup membuktikan berbahayanya taktik Klopp.

“Jika Anda membiarkan mereka menguasai bola, mereka akan menutup Anda di dalam kotak dan Anda tidak dapat melarikan diri. Sementara jika Anda berhasil menahan bola, mereka berlari cepat untuk menekan dan merebut. Mereka sangat cepat dalam mengoper dari fase ofensif ke fase bertahan dan sebaliknya,” ungkap Guardiola tentang taktik Liverpool.

Kolumnis sepak bola Enrico Curro menulis bahwa kaya taktik tidak selalu menjadi jaminan untuk menjadi juara. Liverpool jika menerapkan permainan seperti mengalahkan Manchester City di semifinal Piala FA (16/3) atau menyingkirkan Villarreal di semifinal Liga Champions akan dapat diatasi Real Madrid.

Sebab, Los Blancos yang ditangani Carlo Ancelotti dilengkapi gelandang berkelas seperti Luka Modric, konkret dan fasih dalam penyelesaian akhir seperti Karim Benzema, dan sangat cepat seperti Vinicius Junior dan Rodrygo Goes.

“Yang perlu Real lakukan adalah berusaha menjaga bola sebanyak mungkin untuk menghindari gegenpressing ala Klopp. Kelemahan teoretis Liverpool menjadi salah satu kekuatan untuk Real Madrid, yakni kecenderungan bek kanan Alexander-Arnold untuk maju ke depan. Di sisi itu, terkadang sedikit terbuka, Vinicius yang akrobatik dapat mencoba untuk menerjang,” tulisnya.

Tembok kukuh Virgil van Dijk menjadi pertahanan yang baik Liverpool, tinggal mitranya yakni antara Ibrahima Konate atau Joel Matip yang akan lebih diuji di tingkat tertinggi. Di lapangan tengah Henderson sama pentingnya dengan Fabinho dan Thiago. Kemudian trisula cepat di depan sering menjadi rahasia kemenangan Klopp, yakni Salah, Mane, dan Diogo Jota.

“Real Madrid-nya Ancelotti sudah teruji menjadi tim yang reaktif. Salah satu bentuknya adalah menggunakan sayap bertahan di mana Federico Valverde menjalankan peran tersebut. Sedangkan untuk keluar dari high press (Liverpool), Madrid punya kemampuan ini saat mengatasi City,” pungkasnya. (tom/k8)

 

THOMAS DWI PRIYANDOKO

thomaspriyandoko@gmail.com

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X