Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tegas menolak akhiri perang, jika mereka harus menyerahkan wilayahnya.
KYIV–Itu dia sampaikan pada Rabu (25/4). Kyiv menolak membuat konsesi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Zelensky mengatakan, usulan itu merupakan upaya untuk berdamai dengan Nazi Jerman seperti yang terjadi pada 1938.
Komentar-komentar murka Zelensky dan seorang pejabat senior muncul saat pasukan Ukraina menghadapi serangan baru di dua wilayah timur yang sebagian dikuasai oleh separatis berbahasa Rusia pada 2014. Dewan redaksi New York Times mengatakan, pada 19 Mei, perdamaian yang dirundingkan mungkin mengharuskan Kyiv untuk membuat beberapa keputusan sulit, mengingat bahwa kemenangan militer yang menentukan tidak realistis.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger menyarankan di Forum Ekonomi Dunia di Davos bahwa Ukraina harus membiarkan Rusia mempertahankan Krimea, yang dicaplok pada 2014.
“Apapun yang dilakukan negara Rusia, Anda akan selalu menemukan seseorang yang mengatakan ‘Mari kita pertimbangkan kepentingannya’,” kata Zelensky dalam pidato lewat video. Anda mendapat kesan bahwa Kissinger tidak memiliki tahun 2022 di kalendernya, tetapi tahun 1938, dan bahwa dia pikir dia sedang berbicara dengan audiens bukan di Davos tapi di Munich saat itu,” imbuh Zelensky.
Pada 1938, Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman menandatangani perjanjian di Munich yang memberi diktator Nazi Adolf Hitler tanah di Cekoslowakia saat itu. Dan, sebagai bagian dari upaya yang gagal untuk membujuknya meninggalkan ekspansi teritorial lebih lanjut.
“Mungkin New York Times juga menulis hal serupa pada 1938. Tapi saya ingatkan, sekarang sudah 2022,” kata Zelensky.
Mereka yang menyarankan Ukraina untuk memberikan sesuatu kepada Rusia, “tokoh-tokoh geopolitik hebat” ini, tidak pernah melihat rakyat kecil, rakyat kecil Ukraina, jutaan orang yang tinggal di wilayah yang mereka usulkan untuk ditukar dengan perdamaian khayal,” tegas Zelensky.
Sebelumnya, dalam kritik penuh amarah, penasihat Zelensky, Oleksiy Arestovych mengatakan beberapa negara Eropa jelas ingin Ukraina membuat konsesi kepada Putin. “Tidak ada yang akan memperdagangkan satu gram kedaulatan kami atau satu milimeter wilayah kami,” katanya dalam pernyataan video yang diunggah secara daring.
Anak-anak kami sekarat, tentara hancur oleh mortir, dan mereka menyuruh kami mengorbankan wilayah. Sesat. Itu tidak akan pernah terjadi,” tegas Arestovych. (jpc/luc/k8)