Pemerintah Targetkan 1,5 Juta Wirausahawan Baru sampai 2024

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 12:27 WIB

JAKARTA – Wirausahawan adalah salah satu cara memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Karena itu, kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) berupaya mencetak calon pengusaha baru dan mengembangkan kemampuannya hingga mapan.

Kebijakan itu sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 yaitu “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. RKP tersebut kemudian diturunkan menjadi tujuh Prioritas Nasional. “Kemenperin dalam hal ini Ditjen IKMA berperan dalam Prioritas Nasional (PN) pertama, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi melalui pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita mengatakan, untuk semakin meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen pada tahun 2024, dibutuhkan sekitar 1,5 juta pebisnis baru. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ditjen IKMA berkontribusi melalui dua program. ” Yakni, program penumbuhan wirausahawan baru (WUB) dan program penguatan daya saing IKM/sentra IKM yang selaras dengan amanah pada Perpres Nomor 2 Tahun 2022,” ucapnya.

Reni menjabarkan, program penumbuhan WUB akan memprioritaskan di daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T). Selain itu, diwujudkan melalui program santripreneur di pondok-pondok pesantren, serta melalui sinergitas antar kementerian/lembaga dengan pengembangan akselerasi startup berbasis Teknologi. ”Akselerasi startup ini bertujuan menghasilkan wirausahawab yang modern, sustainable dan  dapat menjadi role model bagi pelaku IKM lainnya untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan usahanya,” bebernya.

Penguatan daya saing IKM/sentra IKM dilakukan dengan penguatan akuntabilitas untuk mengakses permodalan, penyiapan material center, restrukturisasi mesin/peralatan, fasilitasi permesinan. Serta, pembangunan dan revitalisasi sentra, penguatan UPT, peningkatan pemasaran melalui e-Smart IKM, Termasuk, kemitraan dengan industri besar, BUMN maupun pelaku sektor ekonomi lainnya

“E-Smart IKM juga bertujuan agar kita dapat mempunyai database industri kecil menengah. Melalui program itu diharapkan akses pasar dan akses pendanaan ikut dapat meningkat,” tambah Reni. (agf/dio)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X