Rektor baru Unmul diharapkan tidak hanya mengandalkan kepintaran maupun komitmen. Tapi, juga punya akses dan koneksi sehingga Unmul dilirik.
SAMARINDA-Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) yang terpilih nanti punya segudang pekerjaan rumah. Capaiannya diharapkan bisa melebih Prof Masjaya yang menjabat rektor saat ini. Salah satu tugas yang menanti diwujudkan adalah, pembangunan kampus baru Unmul di atas lahan sekitar 200 hektare di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Bukit Soeharto, Samboja.
Selama ini, lahan seluas 20.300 hektare di Bukit Soeharto dikelola Unmul sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus/KHDTK untuk Pendidikan dan Penelitian. Sehingga, menjadi hutan pendidikan dan penelitian terluas yang dimiliki perguruan tinggi di Indonesia. Sejak 2020, atau setelah presiden memutuskan lokasi IKN baru di Kaltim, Unmul mengajukan dan sedang dalam proses pengalihfungsian sekitar 2.000 hektare kawasan hutan guna pengembangan kampus baru Unmul.
Ekspansi gedung perkuliahan Unmul ke luar Samarinda merupakan persiapan pemindahan IKN ke Kaltim. Sekaligus merealisasikan misi Unmul menjadi universitas top di Indonesia. Dalam wawancara dengan Kaltim Post, Prof Masjaya mengungkapkan, sejak menduduki jabatan rektor pada 2014, dia merevitalisasi Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unmul yang telah ditetapkan 3 dasawarsa sebelumnya. Yaitu Hutan Tropis Lembap dan Lingkungannya yang merupakan keunggulan Unmul dalam mendukung pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"PIP ini langsung didukung dengan menetapkan roadmap pembangunan Unmul 2014-2034 yang tidak pernah dimiliki sebelumnya," paparnya, kemarin (24/5). Lalu, lahirnya fakultas baru, yaitu Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Serta capaian Unmul memperoleh akreditasi A pada 2017 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang merupakan perguruan tinggi pertama di Kalimantan dan kedua di Indonesia Timur setelah Universitas Hasanuddin (Unhas). Prestasi ini diikuti dengan peningkatan program studi (prodi) terakreditasi A. Hingga 2022, sudah mencapai 17 persen yang sebelumnya tidak ada. Lalu mayoritas sekitar 75 persen B. Sisanya tersisa C atau baik bagi prodi yang baru terbentuk.
Juga, tercapainya akreditasi A untuk Perpustakaan Unmul dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan, Perpustakaan Nasional di Jakarta. Menurut Prof Masjaya, hal itu belum pernah terjadi sebelumnya dan dapat dikatakan belum dijumpai akreditasi serupa untuk perpustakaan lainnya di Kalimantan hingga saat ini. Selain itu, pihaknya mendapat bantuan dari Islamic Development Bank (IsDB) senilai sekitar Rp 700 miliar bersama tiga perguruan tinggi negeri lainnya yang seluruhnya di Jawa. Hasil dari bantuan itu kini terlihat dari berdirinya tujuh bangunan megah, serta gerbang utama yang mengubah wajah Unmul. Jumlah dosen bergelar doktor dan guru besar juga terus meningkat dari 2014 hingga Desember 2021.
Jumlah doktor meningkat dari 219 orang pada 2014, menjadi 404 orang. Sedangkan profesor, meskipun diselingi yang purna tugas/meninggal dunia, tetap meningkat dari 55 orang menjadi 64 orang. Pada 2019, bahkan dapat diperoleh 12 orang guru besar dalam satu tahun. Termasuk secara bersamaan melaksanakan orasi ilmiah 10 guru besar secara luring, yang merupakan pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebab biasanya maksimal tiga orang. Walaupun masih banyak capaian dalam dua periode, Prof Masjaya menegaskan pengganti dirinya nanti harus lebih baik.
"Karena kami sudah membuat roadmap-nya. Saya pikir supaya ini berkelanjutan, harapan kami jangan keluar dari roadmap itu. Tantangan rektor selanjutnya besar. Kami punya impian, IKN jadi, Unmul bisa jadi universitas-nya nusantara. Kalau sekarang seperti UI (Universitas Indonesia)," katanya. Menurutnya, banyak dosen yang memenuhi syarat sebagai rektor. Tetapi, memang perlu yang berkomitmen dan punya perhatian khusus. Sebab, berdasarkan pengalamannya, rektor tidak hanya mengandalkan kepintaran. Banyak hal yang harus dimiliki rektor.
"Dari yang saya rasakan, rektor harus bagus aksesnya. Sebab, Unmul tak berdiri sendiri," kata dia. Memang, saat ini Unmul punya kans 136 dosen yang memenuhi syarat untuk jadi rektor. Sekretaris Senat Unmul Nataniel mengungkapkan, senat sudah membentuk panitia pemilihan dan memastikan bahwa panitia akan bersikap independen. Harapannya, tentu dari pemilihan itu bisa dihasilkan putra terbaik yang bisa memimpin Unmul. "Apalagi, selain mengembangkan SDM, Unmul nanti juga turut berperan dalam persiapan IKN di Kaltim. Juga, harapannya bisa membawa Unmul jadi universitas kelas dunia," kata Nataniel.
Diketahui, pemilihan rektor Unmul yang digelar Agustus nanti menyita perhatian. Selain tak ada petahana yang bertarung, sosok yang jadi rektor bakal punya pekerjaan rumah agar Unmul berkontribusi dalam pembangunan IKN. Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unmul Azainil menjelaskan, pendaftaran calon berakhir pada 31 Mei 2022. Seleksi administrasi dilakukan pada 1-2 Juni 2022. Jika nanti tidak memenuhi empat orang calon, pendaftaran diperpanjang hingga 3–6 Juni 2022. Dari empat itulah, akan menyampaikan visi-misi. Selanjutnya, tiga calon peraih suara terbanyak dikirim ke menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"11 Agustus ditentukan (mendikbud ristek), keluar nama rektor Unmul terpilih. Pemilihan nanti secara luring, lokasi pemilihan di Kampus Unmul," jelasnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 19/2017 terkait perubahan nomor 21/2018, dicantumkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memiliki suara 35 persen dari yang hadir. Sedangkan, total anggota senat yang memiliki suara 86 suara. Sejauh ini ada dua nama yang disebut calon kuat rektor. Yakni Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Bohari Yusuf. Kemudian, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Keuangan Abdunnur.
Kepada Kaltim Post, Bohari menjelaskan, dia sudah mendaftar sejak Jumat (20/5). Tak ada persiapan khusus diakui Bohari. Namun, dia sangat optimistis. "Program nanti akan disampaikan pada saat pemaparan visi-misi," kata dia. Sedangkan Abdunnur, mengatakan akan mendaftar pada waktunya sesuai jadwal yang telah ditetapkan panitia. "Persiapan kelengkapan dokumen sesuai persyaratan yang telah ditetapkan panitia," ungkapnya. (riz/k15)