Diduga Dari India, Kasus PMK Terus Meluas

- Rabu, 25 Mei 2022 | 12:00 WIB

JAKARTA – Kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang ternak, khususnya sapi, semakin meluas. Data terbaru per 22 Mei menyebutkan, kasus PMK ditemukan di 82 kabupaten/kota di 16 provinsi. Dengan jumlah kasus tidak kurang dari 13 ribu ekor hewan ternak yang tertular.

Persoalan PMK tersebut dibahas dalam rapat antara Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta (23/5). Dalam pertemuan tersebut Ketua Komisi IV DPR Sudin diantaranya mencecar jajaran Kementan soal awal mula masuknya PMK ke Indonesia. ’’Asal muasalnya dari India kan?’’ kata Sudin.

’’Iya pak,’’ jawab Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah. Mendengar jawaban tersebut, Sudin mengatakan semua pihak, termasuk Kementan harus jujur. ’’Jangan lari ke sana ke mari,’’ kata dia. Sudin mengatakan selama seminggu terakhir dia tidak bisa tidur memikirkan kasus PMK yang kembali mewabah di Indonesia. ’’Saya ingin tahu asalnya dari mana. Jujur saja dari India,’’ tandasnya.

Nasrullah menuturkan memang benar bahwa pada 2021 ditemukan kasus PMK di India. Tetapi sampai saat ini investasi dari Kementan masih terus berjalan. Sehingga secara resmi belum dinyatakan bahwa virus PMK yang sekarang kembali merebak di Indonesia berasal dari India.

Dalam kesempatan yang sama Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) sudah menemukan serotipe atau jenis virus PMK yang kini mewabah di Indonesia. Dia mengatakan jenis virus PMK yang beredar di Indonesia adalah O/ME-SA/Ind-2001 e.

’’Kami konsentrasi menyiapkan vaksinnya,’’ katanya. Dia berharap dalam beberapa bulan ke depan, vaksin PMK yang sesuai dengan jenis virus di Indonesia bisa segera diproduksi. Selanjutnya dapat langsung dilakukan vaksinasi kepada hewan-hewan ternak yang sehat. Syahrul mengatakan mereka memiliki target sebelum Agustus 2022 nanti vaksin PMK sudah bisa diproduksi.

Syahrul mengingatkan ternak yang terinfeksi PMK tidak menulari manusia. Kemudian dengan pengolahan yang benar, daging dari hewan ternak yang terinfeksi PMK juga aman untuk dikonsumsi. Khusus untuk bagian tubuh yang luka akibat infeksi virus tersebut, harus langsung dimusnahkan.

Dia mengatakan data per 17 Mei menyebutkan penyakit PMK sudah menyebar ke 52 kabupaten/kota di 15 provinsi. Dengan jumlah hewan ternak yang terinfeksi mencapai 13.965 ekor. Provinsi Jawa Timur adalah wilayah dengan jumlah kabupaten/kota terdampak paling banyak. Yaitu mencapai 15 kabupaten/kota. Disusul dengan Jawa Tengah sebanyak 12 kabupaten/kota.

Syahrul juga menyampaikan strategis menghadapi Idul Adha atau hari raya kurban sebentar lagi. Dia menjelaskan total pemotongan hewan kurban pada 2021 sebanyak 1,6 juta ekor. Proyeksi pemotongan hewan kurban tahun ini 1,722 ekor. Syahrul mengatakan ketersediaan 1,731 juta ekor hewan kurban dari luar daerah zona merah kasus PMK.

Selain itu juga akan dilakukan sosialisasi PMK kepada pedagang hewan kurban oleh seluruh dinas terkait di tingkat kabupaten dan kota. Kemudian juga menyiapkan petunjuk teknis pedoman pemotongan kurban di tengah wabah PMK. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X