Genjot Penguasaan Pasar Global Produk Halal

- Rabu, 25 Mei 2022 | 11:32 WIB
Arsjad Rasjid
Arsjad Rasjid

JAKARTA – Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia diyakini punya potensi yang sangat besar di industri halal. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebutnya sebagai kekuatan ekonomi baru di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyatakan, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan swasta menjadi kunci penting untuk memperkuat seluruh rantai nilai industri halal. Dengan begitu, Indonesia bisa masuk pasar global.

”Kadin berkomitmen memfasilitasi transformasi pelaku industri halal, termasuk UMKM, untuk mengakselerasi menuju ekosistem digital, memperluas akses ke pasar global, dan mendorong investasi dalam pembangunan kapabilitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Menurut Arsjad, kolaborasi antara pemerintah dan swasta bisa diwujudkan melalui pergelaran Jakarta Muslim Fashion Week. Acara itu digagas Kementerian Perdagangan dan Kadin Indonesia yang bersinergi dengan PT Mustika Ratu serta asosiasi fashion dan kosmetik. ”Momentum ini merupakan bentuk nyata yang inklusif dan lintas sektor dalam upaya memajukan industri fashion dan kosmetik halal,” katanya.

Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Frida Adiati menjelaskan, saat ini Indonesia masih menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia. Sebaliknya, kontribusi sebagai produsen produk halal dunia tergolong masih minim. ”Kita baru menjadi top five market, baru sebagai market. Seharusnya kita menjadi top five player atau produsen dari produk halal,” tuturnya.

Dia mencontohkan, potensi industri fashion muslim global pada 2024 diperkirakan mencapai USD 311 miliar. Namun, di pasar ekspor, market share Indonesia kurang dari 2 persen. Begitu juga industri kosmetik halal yang potensinya mencapai USD 76 miliar. Penguasaan pasar produk RI masih kurang dari 1 persen.

”Karena itu, kolaborasi sangat penting untuk ditingkatkan guna menggenjot ekspor produk-produk halal dan penggunaannya di dalam negeri juga harus terus didorong,” tegas Frida.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto menyampaikan bahwa saat ini telah terbangun tiga kawasan industri halal. Yaitu, Halal Modern Valley di Serang, Banten; Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur; dan Bintan Inti Halal Hub, Bintan, Riau. ”Kawasan itu telah menangkap potensi investasi industri halal global,” ujarnya. (agf/c14/dio)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X