WHO Rapat Darurat, Bahas Penanganan Cacar Monyet

- Selasa, 24 Mei 2022 | 10:17 WIB
MENGKHAWATIRKAN: Ilustrasi wabah cacar monyet. Data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus cacar monyet meluas menjadi 100 orang di 12 negara yakni Eropa ditambah dengan AS dan Kanada. (Brian W.J. Mahy/CDC/Reuters)
MENGKHAWATIRKAN: Ilustrasi wabah cacar monyet. Data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus cacar monyet meluas menjadi 100 orang di 12 negara yakni Eropa ditambah dengan AS dan Kanada. (Brian W.J. Mahy/CDC/Reuters)

Data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus cacar monyet meluas menjadi 100 orang di 12 negara yakni Eropa ditambah dengan AS dan Kanada.

WASHINGTON DCUntuk mencegah penularan semakin meluas, WHO menggelar rapat darurat.

Pertanyaannya, apakah seseorang yang sudah diimunisasi cacar saat kecil bakal terlindungi? WHO juga menegaskan efektivitas vaksin cacar. Pertanyaannya, adakah vaksin khusus cacar monyet?

Tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet, tetapi data menunjukkan vaksin yang digunakan untuk membasmi cacar hingga 85 persen efektif melawan cacar monyet,” ungkap WHO.

Pihak berwenang Inggris mengatakan telah menawarkan vaksin cacar kepada beberapa petugas kesehatan dan orang lain yang mungkin telah terkena cacar monyet. Sejak 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan di 11 negara Afrika. Nigeria telah mengalami wabah besar yang sedang berlangsung sejak 2017. Sepanjang tahun ini, ada 46 kasus yang dicurigai, di mana 15 di antaranya telah dikonfirmasi menurut WHO.

Kasus di Eropa pertama dikonfirmasi pada 7 Mei yakni seorang individu yang kembali ke Inggris dari Nigeria. Sejak itu, lebih 100 kasus telah dikonfirmasi di luar Afrika, menurut pelacak oleh akademisi Universitas Oxford.

Banyak kasus tidak terkait dengan perjalanan ke benua itu. Akibatnya, penyebab wabah ini pun tidak jelas.

Hubungan Seksual Jadi Pemicu

Di Inggris, 20 kasus telah dikonfirmasi. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, kasus-kasus di negara itu sebagian besar di antara pria gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Penghitungan sebelumnya dari 14 kasus, semuanya terdeteksi di klinik kesehatan seksual. Pasien adalah laki-laki berusia antara 20 dan 40 tahun dan diketahui gay, biseksual, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Sementara itu, pakar kesehatan asal Italia, masih meragukan bahwa penyakit cacar monyet menjadi penyakit seksual menular. “Masih terlalu dini untuk mengatakan jika penyakit itu telah berubah menjadi penyakit seksual menular,” kata Alessio D’Amato. (jpc/luc/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X