Presiden AS Joe Biden sudah menawarkan bantuan untuk Korea Utara (Korut) berupa vaksin Covid-19.
PYONGYANG-Sebagaimana diketahui, Korut sedang dilanda situasi darurat akibat pandemi Covid-19. Jutaan orang demam sejak April.
Hubungan panas dingin antara Korea Utara dan AS sampai berdampak soal Covid-19. Presiden AS Joe Biden mengatakan, Korea Utara belum menanggapi tawaran vaksin Covid-19 dari AS.
Hampir 2,5 juta orang sakit oleh ‘demam’ di Korea Utara dan negara itu berada di bawah penguncian nasional, menurut media pemerintah negara itu. Korea Utara dianggap sangat rentan karena memiliki sedikit pengujian atau pasokan vaksin.
“Kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korea Utara tetapi juga ke Tiongkok, dan kami siap untuk melakukannya segera. Kami belum mendapat tanggapan atau respons,” tambah Biden seperti dilansir dari BBC, Minggu (22/5). Rezim Korea Utara yang terisolasi sebelumnya telah menolak tawaran vaksin dari Covax, skema pembagian vaksin global, dan dari Korea Selatan.
Sebaliknya Korea Utara mengklaim telah berhasil menjauhkan Covid-19 dari negara itu dengan menutup perbatasannya, meskipun para ahli percaya virus itu telah ada di sana selama beberapa waktu.
Menolak Vaksin, Pilih Obat Tradisional
Media pemerintah telah merekomendasikan pengobatan seperti teh herbal, berkumur air garam, dan minum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen. Korut juga merekomendasikan antibiotik padahal antibiotik untuk membunuh bakteri, bukan virus. Sementara pemimpin negara itu, Kim Jong-un, menuduh para pejabat ceroboh dalam pendistribusian cadangan obat nasional. Makanya, Kim Jong Un terjun langsung ke toko obat untuk mengecek distribusi obat. (jpc/luc)