SENDAWAR- Aktivitas penumpang di Bandara Melalan, Kutai Barat (Kubar) masih terlihat lengang menyusul terhentinya penerbangan regular. Kini masih beroperasi hanya ada dua penerbangan yakni regular seminggu sekali tujuan Samarinda-Melak-Datah Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu)-Melak-Samarinda menggunakan pesawat perintis Susi Air. Kemudian satu pesawat carteran milik Air Fast dari perusahaan tambang batu bara.
“Memang di Bandara Melalan belum ada penerbangan reguler sampai dengan saat ini. Semoga kedepannya penerbangan reguler dapat terjadi di Kubar,” harap Kepala Pelaksana Harian (KPH) Bandara Melalan, Aulia Mukti Negara, belum lama ini.
Pesawat Susi Air daya muat 10 orang ini, kata dia yang juga Kepala Teknik Operasi Pelayanan dan Keamanan Darurat (TOKPD) Bandara Melalan, selalu penuh. Terutama menjelang Idulfitri 1443 Hijriyah. “Saat ini harus pesan tiket juah-jauh hari,” terangnya. Mesti diakui, kapasitas penerbangan harus ada penambahan karena banyaknya permintaan penumpang. Khususnya warga Mahulu juga besar permintaannya.
Hal ini diakui Agnes warga Kecamatan Long Pahangai, Mahulu. Dengan adanya penerbangan perintis ini sangat membantu warga. Selain lebih cepat dan harga tiketnya masih kategori mampu. Pasalnya, biaya transportasi air juga mahal. Sementara jalur darat masih belum maksimal. Apalagi musim hujan jalan masih sukar dilintasi kendaraan. “Ini kami sangat mengharapkan dibukanya penerbangan reguler. Mengingat juga jalan darat yang kondisi jalannya yang memakan waktu lama, sehingga sangat diperlukan penerbangan reguler ini,” tambah Yuli, mahasiswi asal Samarinda yang kerap pulang pergi ke Kubar dan Mahulu. (rud)