Waspada Cacar Monyet, Begini Cara Mencegahnya

- Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:04 WIB
Ilustrasi penularan penyakit Monkeypox (Channel News Asia)
Ilustrasi penularan penyakit Monkeypox (Channel News Asia)

Singapura sedang waspada virus cacar monyet atau Monkeypox. Proteksi itu diberlakukan menyusul ada seorang warga negara Nigeria terbukti positif terjangkit cacar monyet ketika baru saja tiba di negeri Temasek itu. Hal itu juga menimbulkan kekhawatiran dari dalam negeri. Pasalnya masyarakat Indonesia juga sering bolak-balik ke Singapura.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dengan adanya pemberitaan mengenai adanya penyakit Monkeypox yang berpotensi masuk ke Indonesia. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.

“Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia,” jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, MKes dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5).

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Dirjen Anung menyatakan, Monkeypox dapat dicegah. Asalkan masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya cuci tangan dengan sabun, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Kemudian menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat).

Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit Monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.

“Kepada petugas kesehatan juga agar menggunakan alat pelindung, minimal sarung tangan dan masker saat menangani pasien atau binatang yang sakit,” tegasnya

Bulan Mei 2019 dilaporkan seorang warga negara Nigeria menderita Monkeypox, saat mengikuti lokakarya di Singapura. Saat ini pasien dan 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut

Sebelumnya, dilansir dari Channel News Asia, Senin (13/5), pihak berwenang di Singapura telah mengonfirmasi kasus infeksi monkeypox atau cacar monyet pertama di Singapura. Kejadian berawal pertama kali diderita oleh seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang batu saja tiba pada 28 April 2019 di Singapura. Pasien itu (yang mungkin telah tertular penyakit langka) dinyatakan positif tertular virus tersebut. Dia kini diisolasi dalam kondisi stabil di bangsal isolasi di National Center for Infectious Diseases (NCID). Orang-orang yang sempat berhubungan dekat dengannya telah dikarantina meskipun mereka tidak memiliki gejala.

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia dari hewan seperti tikus dan monyet. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan darah, cairan tubuh atau lesi (luka) hewan yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat ditularkan dengan memakan daging hewan yang terinfeksi yang tidak cukup matang. Namun, virus tersebut tidak mudah menyebar di antara manusia. Infeksi dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, lesi kulit orang yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi oleh cairan pasien atau bahan lesi. Itu juga membutuhkan kontak tatap muka yang berkepanjangan. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X