Usia 45 Tahun Mulai Rentan Terkena Risiko Hipertensi

- Sabtu, 21 Mei 2022 | 11:56 WIB

 Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah tinggi di atas 140/90 mmhg. Kondisi ini dapat memicu penyakit komplikasi organ lain seperti stroke dan juga jantung. Apalagi tren penyakit ini bergeser ke usia lebih muda saat ini.

Dalam Hari Hipertensi Sedunia Dokter Spesialis Saraf dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, yang juga Wakil Ketua InaSH mengatakan hipertensi merupakan masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh oleh Perhimpunan Dokter Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension) bekerjasama dengan Kementrian Kesehatab pada tahun 2018 menunjukan pada sampel 68.846 orang dengan rentang usia rata 45 ± 16,3 tahun ditemukan 27.331 orang (30,8 persen) adalah hipertensi.

Angka ini lebih rendah dari survei tahun 2017 yaitu 34,5 persen. Hal ini disebabkan pada survei tahun 2018 terdapat 18,6 partisipan berusia 18-29 tahun. Dalam kelompok hipertensi hanya 13.018 (47,6 persen) yang menyadari adanya hipertensi dan hanya 47,4 persen yang mengkonsumsi obat anti hipertensi. Survei juga menunjukan target pengobatan tidak tercapai pada 10.106 pasien (78,0 persen).

“Dengan kondisi di Indonesia seperti ini tidak heran bila insiden penyakit jantung koroner, stroke dan gagal ginjal masih tinggi. Karena saat ini bergeser ke usia lebih muda,” katanya baru-baru ini.

Ia menambahkan hipertensi dapat dicegah walaupun faktor genetik dan usia sulit untuk dimodifikasi. Namun banyak faktor risiko lain yang dapat dihindari agar tidak terjadi hipertensi dengan menanamkan pola hidup sehat sejak usia dini yang dilakukan dalam keluarga dan melalui edukasi di sekolah.

Hal ini lebih mudah dibandingkan menyarankan perubahan gaya hidup bagi orang dewasa. Orang tua dan guru mempunyai peranan penting dalam menanamkan pola hidup sehat pada anakanak yang akan terus diingat dalam memorinya hingga mereka dewasa.

“Mengurangi paparan terhadap polusi udara juga merupakan upaya pencegahan terhadap hipertensi, selain mengatasi stresor dan tidur yang cukup,” tambahnya.

Usia 45 Tahun Mulai Rentan

Ia menambahkan dengan bertambahnya usia maka risiko hipertensi meningkat. Risiko hipertensi meningkat tajam pada usia 45 tahun. Pemeriksaan tekanan darah secara regular disarankan dimulai pada usia 18 tahun, terutama yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi atau penyakit kardiovaskular. Pasien diabetes berisiko mengalami hipertensi sehingga dengan demikian harus di lakukan pemeriksaan darah berkala untuk mendeteksi adanya hipertensi.

Selain pengukuran tekanan darah di fasilitas kesehatan, dapat juga dilakukan secara mandiri di rumah atau di komunitas tertentu yang dikenal dengan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau disebut dengan Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR). Dengan melakukan pengukuran yang benar dan akurat akan didapatkan hasil yang tepat. PTDR sangat membantu untuk mendeteksi hipertensi jas putih, yaitu peningkatan tekanan darah saat diukur di klinik atau RS namun saat dilakukan pengukuran di luar klinik didapatkan tekanan darah normal. PTDR juga dapat digunakan untuk memonitor hasil pengobatan.  “Selain itu dengan melakukan pengukuran mandiri membuat pasien menjadi lebih patuh dalam pengobatan,” jelasnya. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X